Bukan cinta namanya kalau tidak membuatmu bertingkah bodoh.
•••
"Lo kenapa bisa kuyup begitu? Bukannya Tante Naina selalu nyediain mantel di tas lo, ya?" tutur Kejora ketika Bintang baru saja menapaki lantai ruang tamu dalam keadaan basah kuyup, persis seperti kucing habis disiram air. "Gue aja disediain, nggak mungkin lo yang anaknya nggak disediain juga."
Acuh tak acuh, Bintang menyahut, "Bukan urusan lo."
"Tante Naina bilang hari ini beliau lembur. Jadi pulangnya agak lebih malem." Ucapan Kejora kali ini berhasil membuat Bintang berhenti, kemudian mendesah sesaat.
Semenjak papanya tiada, mamanya memang harus bekerja keras untuk menghidupi keluarga kecil mereka. Sampai-sampai, waktu untuk Bintang, anaknya sendiri pun terkadang dipakai Naina untuk mencari uang.
Jangankan lembur, dinas keluar kota, meninggalkan Bintang selama berhari-hari di rumah sendirian pun layaknya sudah biasa bagi Naina. Pun dengan Bintang. Biasa juga, namun semakin ke sini ia semakin merasa sosok keibuan dalam diri mamanya semakin berkurang, bersamaan dengan kasih sayang yang seiring berjalannya waktu terus berkurang sedikit demi sedikit, lantaran terlalu disibukkan dengan pekerjaan.
Tetapi berhubung mau bagaimana pun juga mamanya menjadi penanggung jawabnya saat ini, Bintang tidak bisa protes.
Sekian menit berdiri dan sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba saja mampu membuat kepala Bintang pening. Mungkin karena keadaan seluruh tubuhnya sekarang masih basah kuyup akibat hujan-hujanan saat menjemput Rasi tadi.
"Keran air di toilet kamar gue udah dibetulin belum?" tanya Bintang.
Kejora menggeleng. "Katanya Tante Naina udah panggil tukang, cuma tukang itu bisa datengnya lusa."
"Ck!" Bintang berdecak. "Toilet di kamar lo udah dibersihin belum?"
"Udahlah!"
"Gue pinjem kalau gitu," ujar Bintang yang langsung kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhambat.
🌩
Rasi Aquilla: Biru?
Rasi Aquilla: Langit Sabiru?
Rasi Aquilla: Apa kabar?
Tidak kunjung mendapat balasan, akhirnya Rasi memberanikan diri untuk menghubungi Biru secara langsung. Ditemani dengan suara nada sambung di ponselnya, tanpa sadar Rasi melamun, sehingga tiba-tiba gadis itu teringat akan sesuatu yang Biru katakana beberapa waktu lalu, yang sangat tidak mungkin untuk ia lupakan.
Teringat ketika Biru mengambil first kiss-nya. Kemudian mengatakan, "Selama ini lo mau tahu, kan, gimana perasaan gue ke lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Ada Selamanya 1&2
Teen Fiction'Selamanya' hanya kata penenang. Hanya sebuah peralihan kata bagi mereka yang tidak percaya adanya sebuah akhir. Karena pada kenyataannya di semesta yang mudah rapuh ini, tak ada yang kekal. Tak ada yang abadi. Dan tak ada... Selamanya. Tentang sela...