67. Kekacauan Hati Bintang

752 180 121
                                    

DI PART INI, AKU TANTANG KALIAN MAKI BINTANG DI SETIAP LINE/PARAGRAF. GIMANA? BISA GAK? YANG PALING KEJAM AKU FOLLBACK. AKU UMUMIN DI NEXT PART.

***

Song: How Can I Love The Heartbreak, You're The One I Love

Bahkan yang Bintang mau, gadis itu tidak boleh bahagia. Gadis itu tidak boleh tersenyum walau satu detik pun. Atas kejahatan yang telah dilakukan pembunuh itu, dia harus membayarnya sampai tuntas.

***

Di depan rumahnya, Milka berjalan bolak-balik sambil tidak henti-hentinya mencoba untuk menghubungi Kejora.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Silakan hubungi⸻"

Belum habis operator itu bicara, Milka segera mematikannya, lalu berganti membuka ruang obrolan Kejora. Namun baru saja ia ingin mengetikkan sesuatu di ruang itu, tiba-tiba saja terdengar derit pagar bergeser. Yang saat itu juga manampakkan keberadaan keponakannya di balik sana.

Milka bernapas lega di akhir kecemasannya. "Kamu pulang sama siapa? Naik apa? Kenapa ponsel kamu nggak aktif? Dari tadi Tante hubungi kamu nggak bisa-bisa."

"Ponsel Kejora lowbatt. Tadi dianter Bintang," sahut Kejora pada tantenya.

Mengantar Kejora sampai ke depan kamar, Milka pun memaklumi. "Ya sudah, lain kali Tante nggak mau kamu kayak gini lagi. Biar Tante nggak cemas. Ya?"

Kejora mengangguk. "Maafin Kejora, ya, udah buat Tante cemas." Sudah paham betul tabiat tantenya yang begitu posesif dalam merawatnya, Kejora tidak merasa keberatan dengan jejeran pertanyaan menyambut kedatangannya. Tidak juga merasa keberatan ketika Milka meminta untuk tidak mengulangi perbuatannya kali ini lagi.

🌩️

"Bintang, kamu lihat Kejora?" tanya Naina setelah memutus sambungan ponselnya dengan seseorang di seberang sana.

Sedangkan Bintang yang masih betah berdiri di depan figura fotonya bersama Rasi, menjawab cuek. "Nggak."

"Ke mana, ya, anak itu? Tadi dia pamit sama Mama katanya mau pulang. Tapi kata Tante Milka dia belum di rumah."

"Bintang nggak tahu."

"Coba kamu cari dia sana. Kok Mama jadi cemas, ya. Takut anak itu kenapa-napa."

Tak Ada Selamanya 1&2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang