63. Selamat Tinggal

1.6K 239 145
                                    

KARENA INI PART TERAKHIR, JADI BACANYA MESTI PENUH PENGHAYATAN YAA, KOMEN JUGA YANG BANYAK EHEHEHE

JANGAN LUPA VOTE DULU YAA!

***

Now music playing
Bye - Gfriend

***

'Selamat tinggal'. Aku tidak tahu bagaimana cara mengucapkannya padamu.

•••

Bintang memasuki rumahnya yang tampak lengang dan sepi, sangat berbeda dari biasanya saat Kejora tinggal di sini. Bahkan saking sepinya, tidak ada satu pun suara yang terdengar selain detak jam dinding.

Sekarang baru pukul 16.55. Sedangkan mamanya baru pulang kantor sekitar pukul 21.00. Itu pun kalau tepat waktu. Kalau ada lembur atau kerjaan tambahan, Bintang hafal betul biasanya sekitar pukul 22.30 atau lewat dari itu barulah mamanya tiba di rumah.

Bintang melangkah gontai, namun seketika langkahnya tertahan saat ia melewati ruang TV. Bintang terdiam memerhatikan ruangan tersebut. Yang biasanya di jam-jam segini, ada Kejora sedang menonton televisi sendiri. Akan menjadi sangat berisik ketika malamnya dia menonton bersama mamanya, menyaksikan sinetron kesukaan mereka.

"Kenapa Yuni harus meninggal, sih? Kan kasihan Putra jadi ngurus Yura sendirian. Kasihan juga Rosi, soalnya Aris jadi depresi gitu ditinggal Yuni. Kenapa sinetronnya jadi sedih begini, sih. Ah, Tante sebel nontonnya, Kejora!"

"Iya, Tan, nyebelin juga, ya lama-lama," Kejora, yang memang pada dasarnya hanya ikut-ikutan menonton saja, berusaha untuk menanggapi sedikit-sedikit.

"Nah, kan, kita sama, Kejora!" timpal Naina lagi, merasa sependapat. "Tante juga sebenarnya begitu. Tapi mau gimana lagi, Tante udah terlanjur nonton dari episode satu. Jadi khusus sinetron ini, kalau kelewat satu episode aja, tuh, Tante langsung penasaran."

"Nonton sinetron aja kebawa emosi. Norak!" sembari lewat menuju dapur, tiba-tiba Bintang menyela ketus. Walau kenyataannya dia tidak sedang diajak bicara sama sekali.

Tak Ada Selamanya 1&2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang