"Kira-kira apa, ya, yang terjadi kalau lo tau tentang perasaan gue?"
•••
Seumur-umur, ini pertama kalinya Kejora memasak di dapur. Karena sebelum-sebelumnya, Milka selalu melarangnya untuk berada di dapur. Selain hanya membuat dapur berantakan, Milka juga kapok, sebab bahan makanan apapun yang dimasak oleh Kejora, pasti tidak pernah ada yang enak!
Dan kalau dirinya sedang tidak sempat untuk masak, biasanya Milka menyuruh keponakannya itu untuk makan di luar, atau beli.
Tapi demi Bintang, Kejora bertekad untuk membuatkan bubur yang enak untuk dimakan. Maka dari itu ia sangat hati-hati dalam menumpahkan garam dan menakarkan apapun. Agar segalanya bisa terasa pas saat dimakan.
"Aduk sampai bubur mulai mengental," gumam Kejora, mengucapkan panduan terakhir yang dibacanya.
Setelah itu, untuk lebih meyakinkan dirinya, Kejora mencicipi lagi bubur buatannya. Untuk memastikan apakah garam dan ingridients lainnya sudah pas atau belum.
"Enak!" seru Kejora, senang.
Lalu dengan semangat ia bawakan bubur buatannya itu yang sudah dituangkan ke dalam mangkuk, untuk Bintang. Tidak hanya bubur, Kejora juga membuatkan sebuah ramuan rempah-rempah, yang dipercaya neneknya dapat meredakan masuk angin.
🌩
Rasi memerhatikan dua pilihan yang tertera pada layar ponselnya dalam diam. Block dan Cancel. Dua pilihan yang saat ini benar-benar berhasil membuat Rasi berada di ambang kebimbangan juga keraguannya.
Sampai akhirnya dengan hati yang begitu berat, Ibu jari Rasi bergerak menyentuh kotak bertuliskan Block. Sehingga setelahnya, ponsel itu terlepas dari genggaman Rasi.
Di atas ranjang Rasi duduk sambil memeluki kedua lututnya yang tertekuk. Sepasang matanya yang semula cuma memerah, kini mulai mengembangkan air mata. Raut wajahnya nampak kosong, di saat dadanya terasa begitu sesak. Mulutnya nampak membungkam di saat hatinya ingin banyak mengungkapkan kata. Sampai tak lama kemudian, pipinya ternoda oleh air mata yang tiba-tiba saja lolos dari pelupuknya.
Baru saja Rasi memblokir kontak Biru, lalu menghapusnya tanpa meninggalkan jejak. Rasi tahu melupakan Biru akan berpotensi menyakiti dirinya sendiri. Tetap meski begitu, tetap saja apa yang telah Biru lakukan padanya sungguh keterlaluan. Tidak bisa ditolerir lagi dengan kata maaf. Biru tega meninggalkan dirinya sendirian, kesepian, dengan digantung harapan yang tidak pernah pasti seperti apa ujungnya.
"Selama ini gue suka sama lo, Ras," tutur Biru, yang sesaat berhasil membuat pandangan Rasi terangkat, mengarah padanya. "Gue, benar-benar jatuh cinta sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Ada Selamanya 1&2
Teen Fiction'Selamanya' hanya kata penenang. Hanya sebuah peralihan kata bagi mereka yang tidak percaya adanya sebuah akhir. Karena pada kenyataannya di semesta yang mudah rapuh ini, tak ada yang kekal. Tak ada yang abadi. Dan tak ada... Selamanya. Tentang sela...