33. Menyangkal

2.3K 369 99
                                    

HARUS KOMEN BANYAK.

GAK KOMEN = BIASMU JD JODOHKU

***

"Kita nggak pacaran!"

•••

Dari sepanjang di perjalanan, bahkan sampai mereka tiba di rumah, tidak henti-hentinya Bintang dan Kejora saling adu mulut tidak ada habisnya. Entah kenapa ada saja bahasan yang bisa menciptakan keributan di antara mereka. Mulai dari main tebak-tebakan yang berujung tidak ada yang mau kalah. Sampai akhirnya, Bintang meng-kick balik Kejora dengan cara menuding gadis itu sebagai penggemar rahasianya selama ini.

"Pasti lo kan yang nulis di sticky note itu? Hayo, ngaku! Lo diem-diem suka kan sama gue?"

"Idih, amit-amit. Ngapain amat gue suka sama anak songong kayak lo! Tengil! Nggak tahu berterima kasih! Sombong! Menjijikan!" tandas Kejora habis-habisan.

"Halah! Maling ngaku penjara penuh!"

"Emangnya gue maling, apa! Eh, denger, ya. Gue itu nggak suka sama lo. Gue cuma kagum aja sama permainan pian―hmpfffp!"

Belum selesai Kejora meluapkan omelannya, tiba-tiba saja Bintang membekap mulutnya, tepat ketika Naina berjalan mendekati mereka yang baru saja melewati pintu masuk.

"Wow! Pemandangan menakjubkan macam apa ini?" Melihat Kejora pulang bersama Bintang, seketika membuat Naina terkejut bukan main sekaligus tertawa. Apalagi yang terlihat saat ini tampak Kejora memegangi tangan Bintang yang masih belum menyingkir dari mulutnya. "Kalian kenapa, sih, aneh banget?"

"Aneh gimana, Ma?"

"Ya, aneh. Kadang berantem. Kadang mesra gini. Kan Mama liatnya jadi gemes!"

"Idih, najis amit!" Dengan refleks, Bintang langsung menjauhkan tangannya dari Kejora.

"Nggak jelas lo! Siapa juga yang mau sama lo! Ish!" Kejora menyuingkan bibirnya.

Menyaksikan itu, Naina hanya tertawa.

"Mama tumben jam segini udah pulang?" tanya Bintang, menyela. Bukan maksud mengalihkan topik, melainkan cuma heran saja.

"Iya, tadi pulang cepet. Soalnya besok orang-orang kantor pada mau outbond."

"Terus Mama ikut besok?"

"Oh, nggak. Mama nggak ikut. Daripada ikut gitu-gituan, mending Mama di rumah sama kamu dan Kejora. Lumayan, nontonin abege pacaran. Iya nggak, Kejora?" goda Naina pada Kejora, dengan kerlingan mata.

"Kita nggak pacaran!"

"Kita nggak pacaran!"

Dari sekian juta detik yang tersedia, tidak tahu kenapa Bintang dan Kejora memprotes di detik yang sama. Dan hal itu lagi-lagi membuat Naina tidak bisa menahan tawanya.

"Iya, deh, iya. Sekarang kalian naik, gih. Ganti baju, habis itu belajar."

Bintang dan Kejora mengiyakan. Menurut untuk segera naik ke kamar masing-masing.

Namun saat sampai di tengah tangga, Kejora menceplos lagi, "Eh, tapi, Tang. Btw, gue suka banget, lho, lihat penampilan lo di pensi waktu lo main―"

Kali ini Bintang benar-benar membekapnya sempurna. Sehingga Kejora tidak bisa lagi mengeluarkan suara apa-apa mau sememberontak apapun. Sampai mereka benar-benar sudah berada di lantai atas, barulah Kejora berani mengerahkan seluruh tenaganya untuk menyingkirkan tangan Bintang dari wajahnya.

Tak Ada Selamanya 1&2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang