47. Bintang Kejora

2.5K 363 95
                                    

"Nama lo Kejora, diambil dari nama bintang kan?"

•••

"Ru, yang ini cocok nggak kalau dipake Ana?" Ana, gebetan Leon. Katanya.

Biru melihat sekilas benda yang ditunjukkan Leon. "Bagus-bagus aja."

"Yang bener? Gue serius, nih." Leon tampak tidak yakin.

"Terserah lo, deh," tandas Biru tidak mau ambil pusing.

Sambil menemani Leon yang fokus memilah-milah barang perempuan yang sekiranya cocok untuk dijadikan kado ulang tahun, Biru berjalan saja tanpa arah mengelilingi isi toko stuff tersebut, sekalian melihat-lihat apapun yang tersedia di display yang menggantung di sana.

Ada banyak pernak-pernik perempuan dengan warna yang ceria-ceria. Ada juga barang-barang lainnya, yang memang biasa menjadi kebutuhan pokok para gadis dalam perawatan di rumah. Kaca, pouch, sisir, tempat make up, kuas blush on, gelang, cincin, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sampai tiba-tiba kaki Biru berhenti mengambil langkah, saat sesuatu berhasil mencuri perhatiannya hanya dalam hitungan detik. Gantungan besi dengan motif bunga lily di bagian tengahnya. Kelihatannya antik. Selain itu juga unik. Rasi pasti suka.

Dengan segera Biru mengambil benda itu, lalu menyodorkannya pada pegawai toko yang berdiri di dekatnya. "Saya mau yang ini, ya, Mbak."

"Maaf, tapi tadi saya duluan yang⸻" Kejora menggeming, saat pandangannya naik dan melihat wajah seseorang itu.

"Elo?!" kaget mereka berdua di saat yang bersamaan, yang tidak menyangka kalau akan dipertemukan kembali.

🌩

Swing!

Sebuah kemeja melayang dan mendarat di tengah ranjang Bintang. Sedang pemiliknya mengambil lagi baju atasan yang lain dari dalam lemari gantung yang terbuka lebar di hadapannya. Mengepaskan lagi di tubuhnya, di hadapan cermin beberapa saat. Memerhatikan refleksi dirinya sambil menimbang-nimbang apakah baju itu cocok dikenakannya untuk malam ini atau tidak.

Sepertinya tidak.

Lagi-lagi Bintang membuang bajunya untuk yang kesekian kali. Terus saja begitu, melakukan hal yang sama pada baju-bajunya yang berbeda. Sampai setelah sekian jam kemudian, ia frustrasi sendiri untuk hal yang sebetulnya tidak tahu kenapa ia frustrasikan. Menghempas tubuhnya ke tengah ranjang, ikut menumpuk bersama baju-baju yang dibuangnya tadi.

"Ah! Ngapain juga gue stress gini milih baju cuma buat kencan sama si Mesum itu!"

Awalnya hanya mengikuti apa yang dirinya inginkan. Hanya melakukan apa yang dirinya inginkan. Tetapi tidak tahu kenapa, sekarang malah ada banyak hal yang membuat Bintang semakin ke sini menjadi semakin bingung sendiri akan apa yang ternyata selama ini dirinya inginkan. Seperti mengajak Kejora kencan? Ingin tampil sempurna di mata Kejora?

Dari sekian banyak hal yang ia lakukan, dua hal itulah yang paling tidak masuk akal untuk dicerna di kepalanya!

🌩

"Gila, ganteng banget..." gumam Naomi tanpa sadar, memandangi wajah Biru sambil senyum-senyum sendiri. Sampai tidak menyadari, kalau sejak tadi ponselnya terus bergetar menampilkan panggilan dari seseorang lagi dan lagi.

"Ckckck!" Kejora melipat tangannya di dada, memerhatikan kelakuan Naomi sambil berdecak dan menggeleng-gelengkan kepala. Lalu sesaat, malah ia yang menyadari panggilan yang masuk di ponsel temannya yang satu itu. "Heh, Nom, ponsel lo, tuh, ada yang telepon."

Tak Ada Selamanya 1&2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang