56. Lelah

2.5K 350 41
                                    

Now playing~
Postmen - Where We First Met

***

Bacanya pelan2 ya. kalo bisa diresapi. abis itu baru scroll ke atas lagi, komentar yg banyakk😁

***

Bintang lelah. Sangat lelah sampai-sampai dirinya tidak mampu lagi menyadari kelelahannya sendiri.

•••

Hari demi hari berlalu. Jika sebelumnya Bintang merasa ada yang asing dengan Kejora, kini terjadi sebaliknya. Kejora merasakan ada yang asing dengan Bintang. Bintang yang sama sekali tidak bicara padanya barang satu patah kata pun. Bintang yang selalu menghindari dirinya di setiap momen apapun, bahkan saat sarapan juga makan malam. Selalu ada alasan yang membuat cowok itu pada akhirnya tidak turun untuk ikut makan bersama.

Jauh lebih daripada itu yang paling Kejora tidak mengerti adalah, ketika Bintang selalu menatapnya tajam dan sinis, kapan pun dan di mana pun. Bahkan Kejora merasa, untuk melihat dirinya saja cowok itu tampak sangat enggan.

Mungkin sehari-dua hari Kejora masih belum menyadari hal itu. Namun tidak di hari-hari berikutnya ketika Bintang makin terlihat jelas menjauh darinya.

Kejora tidak menyimpulkan kalau Bintang membencinya karena sudah tahu tentang fakta ayahnya. Karena Kejora pikir, kalau memang Bintang sudah mengetahui semuanya, tidak mungkin Naina masih mengizinkannya untuk tinggal di rumah ini. Karena ketika Bintang telah memberitahu semuanya, tidak akan mungkin Naina masih menerimanya di rumah ini.

Jadi sebenarnya, apa yang membuat Bintang berubah?

Malam itu, Kejora sudah berusaha untuk menyibukkan diri supaya pikirannya bisa terbebas dari pemikiran apapun. Tentang Bintang, tentang bayang-bayang rasa bersalahnya pada Bintang, karena fakta ayahnya yang tidak lain adalah seorang pembunuh. Kejora menyalin berbagai tulisan sebanyak-banyaknya guna mengalihkan daya ingatnya. Ia berupaya sekeras mungkin semampunya, meskipun tetap saja ia tidak bisa.

Dibenci oleh seseorang yang disukainya memang menyakitkan. Akan tetapi agaknya malah akan lebih menyakitkan apabila ia menyembunyikan semua fakta yang telah diketahuinya. Kejora tidak mau menjadi orang yang menyembunyikan kejahatan. Siapapun pelakunya.

Dan sekarang Kejora ingin bicara pada Bintang. Karena ia tidak akan bisa tenang selama Bintang belum tahu semuanya. Kejora akan mengatakannya sendiri.

Dengan hati yang setengah mantap, namun setengahnya lagi meragu, Kejora bangkit dari kursi meja belajarnya untuk menemui Bintang.

Menjadi kebetulan yang tak disangka oleh Kejora, baru saja ia membuka pintu, sosok Bintang lewat di hadapannya berjalan menuju tangga. Entah cowok itu ingin ke mana, Kejora tidak tahu.

"Bintang tunggu!" seru Kejora. "Gue mau bicara sama lo."

"Sori, gue sibuk," sungut Bintang sekenanya, sambil hendak berlalu.

"Sebentar."

Bintang berhenti. Tapi bukan karena kemauannya, melainkan karena Kejora yang menahan pergelangan tangannya. Cowok itu sedikit berbalik. Menatap sinis ke arah Kejora, lalu kemudian menghempas kasar tangan Kejora dari tangannya. Sangat kasar, sampai tangan Kejora memerah, sehingga ia harus mengusapnya demi meredakan rasa sakitnya.

Tak Ada Selamanya 1&2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang