02; Insiden Kaleng dan Basket

2.5K 227 2
                                    

"Anjir! siapa yang ngelempar gua pake kaleng?!"

Somi mengelus kepalanya yang sedikit berdenyut gara-gara sebuah kaleng tiba-tiba mendarat di kepalanya. Ia mengambil kaleng tersebut penuh emosi lalu mengedarkan pandangannya; tidak ada siapa-siapa.

Sialan! Pasti orang yang melemparnya sudah kabur duluan.

Somi mendengus dalam hati, ia kemudian kembali berjongkok untuk membenarkan roda pada kopernya yang entah tersangkut apa. Kemudian ia berdiri, dan kembali melangkah hingga membawanya ke sebuah gerbang cukup megah suatu komplek perumahan.

Perumahan Impian Fairytale.

Somi mengangguk, ayahnya bilang om Jungkook dan tante Yeri tinggal di rumah no. 06, tapi menemukan lokasi kompleknya saja sudah membuatnya emosi setengah mati.

Ia benar-benar kesal pada om dan tantenya, masa Somi disuruh cari sendiri dimana rumahnya, mana ia sama sekali tidak dijemput saat tiba di korea. Ugh, Somi beneran kayak anak ilang.

Ia kemudian berjalan ke arah satpam yang terlihat memperhatikannya. "Hai pak, saya mau tanya rumah nomor 6 dimana ya?"

"Itu rumah dr. Jungkook dan dr. Yeri, kamu ada perlu apa sama mereka dek?"

"Kenalin dulu pak, saya Jeon Somi. Keponakannya om jungkook dari Kanada."

Satpam itu mengangguk. "Mau saya anterin ke rumahnya, dek?"

Somi menggeleng heboh, dia bukan anak kecil. "Gak usah pak, kasih tahu jalannya aja."

"Dari sini kamu lurus, nanti di depan ada pertigaan, kamu belok ke kanan terus nanti ada lapangan basket sama gazebo, kamu jalan dikit lagi nanti ada rumah nomor empat, nah rumah dr. Jungkook ada disebelahnya. Kamu paham?"

Somi berkedip, ia menggaruk kepalanya tanda bingung. "Makasih pak."

Perempuan blasteran Korea-Amerika itu kembali menyeret kopernya, berjalan mengikuti arahan sang Satpam. Sekitar 15 menit, ia sampai di depan lapangan basket.

"Dari sini gue harus kemana lagi? Gue lupa anjir!"

Somi mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi om Jungkook dan tante Yeri namun ditengah kesibukannya tiba-tiba ada perempuan seumurannya yang mengajaknya bicara.

Perempuan itu menggunakan bahasa Inggris yang belepotan, jelas sekali kalau dia tidak mengusai bahasa tersebut. Somi sampai tidak bisa menahan tawanya.

"Pake bahasa korea aja anjir! Gue juga bisa ngomong bahasa korea!" ujar Somi disela tawanya.

Perempuan itu nampak terkejut. "Sia-sia gue ngomong pake bahasa inggris!"

"Somi!"

Hampir saja Somi hendak menjawab ucapan perempuan itu, namun tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya. Somi menoleh; senyumnya sontak merekah.

"Tante yeri!"

🍀


Setelah makan malam, Somi memilih keluar untuk jalan-jalan di sekitar kompleknya. Sembari menyedot susu strawberry, Somi melangkah riang.

Matanya kemudian menangkap tiga sosok laki-laki sedang bermain basket di lapangan. Somi menyeringai, ia menghabiskan susunya lalu berlari menghampiri mereka.

"Gue ikutan main basket dong."

Ketiganya sontak menatap Somi penuh tanda tanya. "Lo siapa?"

Pemuda berambut biru akhirnya buka suara, membuat Somi tersenyum senang. "Kenalin, gue Somi. Keponakannya om Jungkook. Gue pindahan dari Kanada."

"Gua Yeonjun," ujar si pemuda berambut biru. "Ini yang kelebihan tinggi badan namanya Soobin, dan ini yang agak bule kayak lo namanya Mark." sambungnya.

"Lo kelas berapa?" tanya Mark.

"Gue kelas 11." jawab Somi.

Yeonjun kemudian mendorong Soobin ke dekat Somi. "Nah, lo seangkatan sama Soobin. Kalo gua sama Mark satu tahun di atas lo!"

Somi mengangguk antusias. "Iya udah ayo main basket lagi, gue mau ikutan!"

Soobin mencibir. "Emang lo bisa main beginian? Lo kan cewek."

"Eh jangan nantangin gue ya?! Kita bagi dua tim, yang kalah harus traktir tteokboki sepuasnya! Gimana?"

Yeonjun menyeringai, lalu mengangguk. "Lo sama Soobin, gua sama Mark!"

Soobin terlihat ingin memprotes, namun Somi segera merangkul tubuh jangkung Soobin. "Ayo kita bunuh mereka berdua!"

Well, tidak terlalu buruk juga; pikir Soobin. "Kita habisin duit mereka malam ini!"

Somi dan Soobin melakukan highfive, dan mereka berempat melanjutkan permainan basket.

Somi tidak bercanda dengan perkataannya, ia benar-benar melakukan permainan basket dengan baik. Tubuhnya yang mungil diantara tiga pemuda, memudahkannya merebut bola dan mengopernya pada Soobin hingga pemuda itu bisa dengan mudah memasukan bola ke dalam Ring.

Hingga permainan dimenangkan oleh Somi dan Soobin.

"Wahh lo gila juga ya, Som!" ujar Yeonjun sembari mengacungkan jempolnya pada Somi.

Somi terkekeh geli mendengar pujian yang mereka lontarkan padanya. "Jangan lupa sama taruhan kita tadi, gue pengen makan tteokboki tapi gatau tempat tteokboki yang enak! Udah lama banget gue gak makan makanan korea."

Mark mengacak rambut Somi. "Lo keluyuran malem-malem gini emang dibolehin sama om Jungkook? emangnya lo besok gak sekolah?"

"Gue besok sekolah kok, tapi buat ngurusin berkas yang belom beres sama mau ngambil seragam."

"Iya udah, besok aja kita traktir lo tteokboki. Sekarang udah malem, anak cewek gak boleh keluyuran malem-malem, gak baik." ujar Yeonjun.

Mata Somi sontak berbinar. "Beneran ya? Awas kalo kalian ngibulin gue!"

"Iya beneran, gak usah bawel!"




🍀🍀🍀




























020120
Bab 02

#eh tanggalnya cantik

Somi yang sebel gara-gara gak dijemput di bandara sama om Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Somi yang sebel gara-gara gak dijemput di bandara sama om Jungkook.

Enjoy guys,
dari bucinnya neng Ryujin.

E.Yulli❤

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang