77; Confusing

742 74 20
                                    

"Ryu kita perlu bicara!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ryu kita perlu bicara!"

Ryujin menghentikan langkahnya, ia menggigit bibirnya ragu lalu menghela nafas panjang. Tidak lucu kalau ia terus-terusan menghindari Soobin. Ayolah, ia sudah berumur 18 tahun, dan tidak seharusnya Ryujin bersikap kekanak-kanakan.

Ia kemudian menoleh, melirik pemuda tinggi di depannya.

"Kenapa?"

"Jangan bicara disini, ayo ikut gua!"

"Eh, tunggu! Lo gak ada bimbingan?"

"Gak ada! Ayo!"

Keduanya kemudian pergi ke sebuah kafe, duduk berhadapan. Ryujin diam, Soobin juga ikut diam. Suasana awkward amat sangat terasa, hingga Soobin lah yang melenyapkan keheningan.

"Ryu, maaf udah bikin hubungan kita jadi canggung."

Mata Ryujin membulat, ia menggeleng pelan. "Gue gak ngerasa canggung kok, Bie! Cuma ya gue kaget aja dan bingung harus gimana.." cicitnya.

Itu namanya canggung; batin Ryutin protes.

Soobin mengangguk. "Gua cuma pengen ngungkapin perasaan gua doang, dan gak bermaksud bikin lo bingung dan gak nyaman."

"G-gue.." Ryujin menggigit bibirnya.

"Gak apa-apa, Ryu. Dari awal gua gak pernah minta lo buat bales perasaan gua, gua cuma pengen jujur sama lo." Soobin menjeda.

"Gua ngajak lo bicara, buat lurusin semuanya, biar gua tenang dan bisa lebih fokus sama olimpiade.."

Ryujin terdiam sekilas. "Bie.."

"Kenapa?"

Ryujin menggigit bibirnya, jemarinya meremat gelisah, dan itu tidak luput dari perhatian Soobin.

"Ada apa, Ryu?" Soobin kembali bertanya.

Sementara itu, Ryujin menghela nafasnya lalu melirik Soobin. "Sehabis olimpiade, lo bilang lagi ya? N-nanti gue jawab."

Soobin membulatkan matanya, ia menatap Ryujin tidak percaya, bahkan ia juga melihat rona merah disekitaran wajah cantik Ryujin. Tapi tunggu.

Apa ini artinya, Ryujin memberinya kesempatan?

"Lo- gak bercanda'kan? Gak lagi nge-prank gua?"

Ekspresi Ryujin berubah, alisnya menukik tanda kesal. "Bie, lo ngerusak suasana tauk gak?!"

"Jadi bener?"

Soobin masih saja bertanya membuat Ryujin berdecak sebal. Perempuan itu mengangguk.

"Sekarang lo fokus aja buat olimpiade, dan gue bakalan pura-pura gak terjadi apa-apa diantara kita. Bisa 'kan, Bie?"

Soobin tersenyum simpul, tangannya naik guna mengacak-ngacak rambut merah muda Ryujin. "Iya, Ryu! Makasih juga!"

"Apasih, Bie! Mendingan sekarang lo pesen sesuatu, laper nih gue.."

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang