Joy memarkirkan mobilnya di basement gedung; tempat dimana ia selalu melatih puluhan murid untuk kelas Yoga. Ia tersenyum ramah saat beberapa pegawai administrasi menyapanya.
Joy memasuki ruangannya, menyimpan tas kemudian berjalan menuju ruangan ganti, tentunya untuk mengganti pakaiannya. Tak lupa ia mengikat rambut panjangnya, kemudian keluar dari ruangan.
Begitu ia meraih daun pintu dan memasuki ruangan, matanya langsung bersitatap dengan belasan murid yang akan mengikuti kelas Yoga sesi pertama; berdurasi sekitar 2 jam.
"Selamat pagi, kelihatan pada semangat ya?" ujar Joy.
Beberapa diantara mereka membalas ucapan Joy, tak lupa melontarkan beberapa candaan yang berhasil membuat sang instruktur Yoga tertawa renyah.
"Sebelumnya, perut dalam keadaan kosong kan? Sebelum kesini kalian belum makan makanan berat?" tanya Joy sekali lagi.
"Tentu ssaem, saya cuma makan kiwi sebelum kesini."
"Bagus kalau begitu, sekali lagi saya tekankan, sebagian besar gerakan Yoga berfokus di perut jadi baiknya kondisi perut dalam keadaan kosong untuk meminimalisir rasa sakit. Baiklah, kalau begitu-"
Ucapan Joy terpotong saat seseorang tiba-tiba memasuki ruangan, memberikan ekspresi menyesal karena sedikit terlambat.
Alih-alih merasa kesal karena ada seseorang yang tidak mematuhi peraturannya untuk tidak datang terlambat. Joy justru terkejut setengah mati, matanya total membulat; tidak menyangka mereka akan bertemu kembali setelah sekian tahun berlalu.
"Mian, aku terlambat."
Oh my gosh!
🍀
Wendy membuka pintu cafe, senyumnya mengembang saat matanya bersitatap dengan teman sekelasnya sewaktu ia mengambil program magister di Stanford University dulu.
"Curang! Kenapa gak bilang-bilang kalo kamu sudah kembali ke korea!" gerutu Wendy sembari menyimpan tas nya lalu duduk di hadapan teman sekelasnya.
"Sorry, aku sibuk ngurusin bisnis papa dan baru ingat buat ngehubungi kamu."
Wendy memutar bola matanya. "Okay lupakan. So, berapa lama kamu akan tinggal disini, Eunwoo-ah?"
Yeah, teman sekelas Wendy bernama Cha Eunwoo. Mereka pernah beberapa kali mendapat kelas yang sama, mereka juga cukup akrab karena sama-sama ber-kewarganegaraan korea. Well, tidak mudah mendapat teman satu warga negaraan di luar negeri bukan? Itulah kenapa Wendy bisa dekat dengan Eunwoo.
"Hm, kurasa minggu depan aku kembali ke amerika." jawabnya santai.
"Ck, sudah kuduga!"
Eunwoo tertawa, lalu ia menyerahkan satu bungkusan pada Wendy. "Anggap saja oleh-oleh dariku."
Meski sempat merasa kesal, Wendy menerimanya dengan senang hati. "Awas saja kalau isinya sebuah cangkir dengan tulisan i love new york!"
"Buka saja kalau kamu penasaran."
Wendy menuruti ucapan Eunwoo, detik berikutnya ia tersenyum tipis. "Sebotol Wine Napa Valley, dan Ghirardelli Chocolate. Um, not bad! Thank you!"
Eunwoo mengulum senyumnya. "So, how are you?"
"Hmm, kabarku baik. Kalau kamu?"
"Seperti yang kamu lihat, aku sehat dan tampan!"
Wendy bergidik ngeri. "Sifatmu tidak berubah, dan bisa ku tebak kalau anak-anakmu sama narsisnya denganmu!"
"Tentu, Elisse melahirkan anak dengan sifat yang persis sama denganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)
Fanfic(On Going) Cerita keseharian para anak-anak komplek Fairytale. School life. Family life. Dad; BTS & BTOB Mom; RV & GF Son; TXT ITZY NCT SKZ ft Other Cast.