Lia menatap pantulan dirinya sejenak melalui cermin kecil yang selalu ia bawa, lalu tangan lentiknya mengambil pelembab bibir karena ia merasa bibirnya cukup kering dan tidak enak dipandang.
Setelah memperbaiki riasannya, ia mulai membenahi buku-buku yang dibawanya, lalu menoleh ke arah jendela taksi. Menatap jalanan seoul yang selalu ramai seperti biasanya.
Sekitar 10 menit, Lia sampai pada tujuannya. Lucky Study Cafe, yaitu semacam kafe namun lebih diperuntukan untuk tempat belajar bagi para pelajar maupun mahasiswa yang butuh ruang untuk belajar selain perpustakaan.
Yeah, hari ini Lia punya janji untuk belajar matematika bersama Soobin, karena lusa Rose Ssaem akan mengadakan ulangan.
Sebelum Lia memasuki kafe tersebut, ia menyempatkan diri mengirim pesan pada Soobin.
Lia
Gue udah sampe. |
Lo dimana? |
Lia mengigit bagian dalam bibirnya, ia sedikit cemas menunggu balasan Soobin, namun berselang 2 menit, pesannya akhirnya dibaca.Soobin
| Masuk aja.
| Gue ada di Music and Cafe Zone.
| Duduk di deket jendela.Lia tersenyum lega, lalu ia melangkah masuk guna menemui Soobin.
🍀
"Ryu, kalo lo dasarnya aja gak paham, gimana lo mau ngerjain intinya?" ujar Soobin pada Ryujin yang mukanya sudah muram, ingin melarikan diri dari tempat terkutuk ini.Disisi lain raut wajah Lia juga sama muramnya, awalnya ia mengira bahwa Soobin mengajaknya untuk belajar matematika bersamanya saja. Tapi nyatanya, ketika ia sampai matanya menangkap sosok Hyunjin, Yeji, Jaemin, serta Ryujin. Mereka juga ikut belajar bersama.
Lia mendadak ingin menertawakan dirinya sendiri, tentu saja Soobin tidak mungkin mengajaknya belajar berdua saja.
"Oy, jangan ngelamun mulu!"
Lia mengerjap saat Hyunjin menepuk pelan punggung tangannya. "Gue gak ngelamun." elaknya.
"Lia.."
Perempuan itu sontak menatap Soobin. "Kenapa, Bin?"
"Lo paham soal nomor tiga sampe enam gak?"
Lia segera menatap buku pelajarannya lalu mengangguk. "Gue paham.."
Soobin kemudian tersenyum. "Okay, berhubung lo sama Jaemin paham sama soalnya, kita bagi tugas aja ya. Gua ngajarin Yeji, Jaemin ngajarin Ryujin, dan lo ngajarin Hyunjin, okay?"
Belum sempat Lia menjawab, Ryujin sudah memotong ucapannya dengan segala bentuk protesnya. "Bin, gue tuh gak cocok sama cara mentoringnya jaemin, tiap dia ngebacot pasti masuk telinga kiri terus keluar lagi lewat telinga kanan, gak ada yang masuk di otak gue!"
"Cih, gua juga ogah ngajarin lo kak, cuma bikin emosi doang!" sambung Jaemin.
"Udah woy, jangan ribut! Mending gini aja biar Lia ngajarin gue, Soobin ngajarin Ryujin, dan Jaemin ngajarin Hyunjin? Deal?" ujar Yeji.
Hyunjin langsung memelototi Yeji tidak terima. "Kagak bisa! Lia tetep ngajarin gua, Soobin ngajarin Ryujin, dan Jaemin ngajarin Yeji. Udah, itu yang paling bener!"
Soobin mengangguk. "Iya terserah, gua sih siapa aja boleh, gimana sama lo berdua? Jaemin? Lia? Setuju gak?"
Jaemin dan Lia mengangguk, membuat Soobin tersenyum tipis. "Okay, kita kerjain soal tiga sampe enam, terus nanti kita samain jawabannya."
"Oki doki!"
Lia diam-diam menatap Soobin yang duduk mendekati Ryujin, berniat mengajari temannya itu. Ia menghela nafasnya, dan hampir terlonjak kaget saat menyadari bahwa Hyunjin tengah menatapnya cukup tajam.
Lia berdeham pelan. "Kenapa malah ngeliatin gue? Jadi belajar gak?"
"Iya jadilah, masa kagak!"
🍀
"Eh, sayang. Baru pulang? Gimana tadi belajarnya sama Soobin?"
Lia menghela nafasnya, ia berjalan mendekati mamanya yang tengah duduk santai disebuah sofabed. Perempuan remaja itu langsung merapatkan tubuhnya pada Wendy; memeluknya manja.
"Hmmm, kenapa kok tiba-tiba peluk?"
Lia mendongkak, ia mengerucutkan bibirnya. "Aku badmood!"
"Loh, kok badmood? Padahal tadi sewaktu kamu pamit keliatan happy banget." tanya Wendy sembari mengelus surai hitam anak perempuannya.
"Aku pikir Soobin cuma ngajak aku aja buat belajar, tapi disana juga ada Yeji, Hyunjin, Jaemin sama Ryujin."
Wendy justru memasang wajah heran. "Loh emangnya kenapa kalo Soobin ngajak mereka juga? Kan biar makin seru belajarnya."
Mendengar komentar sang mama, Lia semakin cemberut, ia makin meringkuk dipelukan Wendy.
"Hmm.. kayaknya mama nyium sesuatu nih dari kamu." ujar Wendy. "kamu.. naksir Soobin ya?"
Lia sontak mendongkak, wajahnya memanas dan ia menggelengkan kepalanya heboh. "Enggak kok, aku gak naksir Soobin! Mama jangan sok tauk!"
Mendengar jawaban Lia membuat Wendy memasang senyum jahilnya. "Hmm, boleh juga tuh besanan sama Eunha, ohh! gimana ya reaksi papa kamu kalo tau kamu nak--"
"Mama! Aku gak naksir Soobin ya!"
Lia buru-buru berdiri, dan memilih melarikan diri menuju kamarnya, meninggalkan Wendy yang tertawa geli akan tingkah malu-malu anak perempuannya.
Ah, rupanya jatuh cinta.
🍀🍀🍀
270120
Bab 12- muka badmood lia -
Ululululuuuu...
😸😸Enjoy guys,
dari bucinnya neng Ryujin.E.Yulli❤
KAMU SEDANG MEMBACA
FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)
Fanfiction(On Going) Cerita keseharian para anak-anak komplek Fairytale. School life. Family life. Dad; BTS & BTOB Mom; RV & GF Son; TXT ITZY NCT SKZ ft Other Cast.