32; Kedokteran

1.1K 93 4
                                    

Eunha berjalan keluar rumah, bermaksud membuka gerbang rumahnya ketika indera pendengarannya menangkap seseorang membunyikan bel. Sudut bibirnya naik saat matanya melihat Hyunjin tengah tersenyum manis ke arahnya, tapi disatu sisi ia heran kenapa anak laki-lakinya dr. Irene berkunjung kemari.

"Hai tante." sapa Hyunjin ramah.

Eunha tersenyum. "Hai juga Hyunjin, tumben kamu kesini, ada apa?"

"Soobin nya ada tante?"

Wanita itu mengangguk. "Ada kok, dia baru aja pulang les. Ayo masuk."

Hyunjin mengekori Eunha memasuki rumah keluarga Lee tersebut. "Kamu duduk aja dulu, biar tante panggilin Soobin."

Setelah itu Eunha berjalan menaiki tangga, lalu mengetuk pintu kamar anak laki-lakinya. "Bin, dibawah ada Hyunjin."

Beberapa detik kemudian, Soobin membuka pintu, terlihat jelas bahwa ia baru saja mandi. "Hyunjin? tumben dia kesini, mau ngapain ma?"

Eunha menggeleng. "Eomma gak tanya dia mau ngapain."

"Iya udah, bentar lagi Soobin turun."

Sementara Hyunjin meletakan tas yang dibawanya, mulai mengeluarkan beberapa buku sampai Soobin akhirnya muncul dengan rambut setengah basah. "Woy, tumben lo sore-sore gini nongkrong kesini? mau ngapain?"

"Gua mau belajar sama lo, Bin."

Soobin menaikan sebelah alisnya, tumben sekali cowok di depannya ini mau belajar, tiap ulangan saja selalu nyontek, ngapain Hyunjin repot-repot belajar?

"Lo gak kesambet setan atau lelembut di jalan kan? Kenapa tiba-tiba lo pengen belajar?" tanya Soobin sambil mendudukan diri dan menyalakan televisi.

"Mami pengen gua masuk kedokteran!"

Soobin membulatkan matanya, ia mengerjap beberapa kali untuk memastikan dirinya tidak salah dengar. Kedokteran? Apa Hyunjin bercanda? Tapi sayangnya ekspresi Hyunjin terlampau serius hingga Soobin tidak yakin kalau cowok di depannya ini tengah mengerjainya.

Oh, shit! Bertambah lagi satu saingannya demi satu kursi di kedokteran.

🍀

Yeonjun menggigit bibirnya, hatinya bergejolak tak karuan. Di depannya terdapat satu kertas yang intinya berisi mau melanjutkan kuliah kemana, fakultas dan jurusan apa yang akan dipilih.

Kalau boleh jujur, Yeonjun pernah mempertimbangkan untuk kuliah di jurusan teknik arsitektur, tentu saja nilai fisikanya yang bagus bisa membantunya untuk lolos di jurusan tersebut. Terlebih ia juga mempunyai hobi menggambar, dan sepertinya teknik arsitektur adalah yang paling cocok dengannya.

Ia juga sempat memeriksa beberapa perguruan tinggi dengan jurusan tersebut, dan ada beberapa yang menarik perhatiannya.

Namun disisi lain, Yeonjun mengingat ucapan mommy-nya yang membahas syarat calon menantu dr. Irene, yang harus berasal dari kalangan dokter. Ia memang tidak tahu apakah itu benar atau tidak, namun hal tersebut sedikit mempengaruhi keputusannya.

Apakah Yeonjun harus memilih Kedokteran alih-alih teknik arsitektur seperti keyakinan awalnya? atau ia harus menghiraukan komentar mommy-nya yang belum diyakini kebenarannya.

Arghh!

Yeonjun mengacak rambutnya frustasi. Mana mungkin ia bisa menghiraukan hal tersebut, ia benar-benar menyukai Yeji dan tidak ingin kehilangan perempuan itu. Terlebih, dr. Irene sepertinya masih tidak menyukai dirinya, padahal Yeonjun selalu berusaha keras menjaga Yeji, dan menekan keinginannya untuk memacarinya.

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang