66; Curiga

731 73 3
                                    

Soobin mengetuk pintu sekilas lalu meraih daun pintu, berniat mengucapkan selamat tidur pada orangtuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soobin mengetuk pintu sekilas lalu meraih daun pintu, berniat mengucapkan selamat tidur pada orangtuanya. Namun begitu ia mengintip ke kamar mereka, matanya total membulat.

Remaja bongsor tersebut membuka pintu lebar-lebar, terkejut setengah mati melihat sang eomma tengah menangis tersedu-sedu. Tanpa banyak berkata, Soobin segera menghampiri Eunha.

Pikiran negatif memenuhi kepala Soobin, kenapa eomma menangis? Terlebih Eunha menangis kesegukan sembari meremat pakaiannya, ada apa sebenarnya?

"E-eomma?" Soobin bergumam hati-hati.

Eunha mendongkak dengan mata merahnya, menatap raut khawatir putra sulungnya. "Soobin-ah.."

Eunha segera merangkul Soobin, membawanya ke dalam pelukannya. Menyembunyikan wajah basahnya di lekukan leher sulung Lee.

Soobin menepuk-nepuk pelan punggung ibunya, melihat Eunha menangis membuat Soobin ikut emosional. Matanya sudah berkaca-kaca, bersiap ikut menumpahkan cairan bening.

"Eomma kenapa n-nangis?"

Eunha menggeleng pelan, lalu menjawab dengan suara parau khas orang menangis. "Eomma gak apa-apa sayang.."

Soobin melepas pelukan, menatap wajah cantik Eunha yang basah. Tangan besar Soobin naik, guna menyeka cairan bening tersebut. "Tapi kenapa nangis.."

Eunha menyadari kalau suara Soobin bergetar, ada ketakutan dibalik matanya.

"Appa mana? Kok gak ada?"

Soobin kembali bertanya, dan tepat setelah mengatakan itu, Minhyuk muncul memasuki kamar, ia kaget melihat Soobin juga ada dikamarnya. Terlebih melihat wajah sembab istrinya, Minhyuk langsung menghampiri mereka.

"Sayang kamu kenapa? Aku tinggal bentar kok malah nangis?"

Minhyuk bertanya cemas, sementara Soobin memincingkan matanya. "Appa gak macem-macem kan?"

Mata Minhyuk membola mendengar tuduhan yang dilayangkan si sulung Lee. Hey, kenapa Minhyuk yang kena getahnya seperti ini?

"Soobin-ah, Appa baru aja terima telepon dari klien. Appa gak pernah macem-macem kok sama Eomma."

"Terus kenapa eomma sampai nangis?"

Melihat Soobin dan Minhyuk yang malah bertengkar, Eunha segera meraih kedua tangan mereka, lalu menuntun kedua tangan tersebut guna menyentuh perutnya yang mulai membesar.

Ekspresi heran ditunjukan keduanya, ada apa dengan sikap aneh Eunha malam ini?

Tidak lama kemudian, Soobin dan Minhyuk memekik berbarengan. Raut tidak percaya ditunjukan keduanya.

"Kerasa gak? Barusan adik bayi nendang.." ujar Eunha.

Minhyuk dan Soobin mengangguk, Soobin segera duduk disamping ibunya. "Jadi eomma nangis karena adik bayi nendang?"

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang