39; Festival - pt 3

923 80 2
                                    

"Kim Ryujin!"

Ryujin yang tengah berlari kalang kabut sontak menoleh, matanya membulat melihat sosok Soobin tengah melambaikan tangan padanya. Ia langsung berlari ke arah Soobin.

"Lo ngapain disini?" tanya Ryujin setelah ia mengatur nafasnya yang terengah-engah.

"Gua sama Jaemin nyariin lo!"

"Terus Jaemin nya mana?!"

Soobin mengedarkan pandangannya, ia mendadak bingung karena matanya tidak menangkap sosok Jaemin maupun Haechan. "Tadi mereka bareng gua-"

"Ck, lupain mereka! Gue harus kabur sebelum cewek-cewek gila itu dateng!" potong Ryujin sembari menarik tangan Soobin; melangkah pergi meninggalkan Festival.

Keduanya berlari sampai halte, kemudian duduk disana dengan nafas yang tidak beraturan. "Kenapa lo main narik gua gitu aja?" protes Soobin.

"Entar aja ceritanya, mendingan sekarang lo telpon Jaemin buat pulang sekarang. Ponsel gue mati!"

Soobin menuruti ucapan Ryujin setengah hati, ia mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi Jaemin.

"Ya! Lee Soobin kemana aja lo! Kenapa tiba-tiba ngilang, hah?!"

Soobin menjauhkan ponselnya dari telinga begitu panggilan tersambung dan Jaemin langsung menyemburnya dengan berbagai pertanyaan.

"Mendingan lo balik sekarang, Na. Ryujin udah sama gua, kita sekarang lagi di halte nungguin bus!"

"Kenapa kak Ryujin bisa sama lo?!"

Ryujin merebut ponsel Soobin. "Gak usah banyak tanya, Na. Sekarang lo pulang, gue tungguin depan rumah! Gue gak mau diomelin ayah bunda sendirian!"

Setelah itu Ryujin mematikan sambungan teleponnya secara sepihak, ia juga yakin di sebrang sana Jaemin tengah memaki-maki dirinya. Ia mengembalikan ponselnya pada Soobin.

"Udah tau ujungnya bakalan diomelin, kenapa lo tetep ngeyel keluyuran? Gak sadar sekarang udah jam berapa?" sindir Soobin.

Ryujin menekuk wajahnya, perutnya memang kenyang, namun tubuhnya terasa amat lelah. Ia sudah menyiapkan telinganya untuk mendengar omelan Seokjin maupun Sowon, tapi ia tidak menyiapkan telinganya untuk mendengar omelan Soobin. Ck, kenapa cowok itu tidak pengertian sekali?

"Bin, ngantuk.." lirih Ryujin.

"Gua juga ngan-"

Ucapan Soobin terhenti begitu ia merasakan sesuatu yang berat disisi bahunya, disana Ryujin menumpukan kepalanya pada bahunya. "Jangan tidur dulu, bus-nya bentar lagi dateng, Ryu!"

"Bentar aja, Bin. Lima menit." gumam Ryujin.

Lalu beberapa menit kemudian terdengar dengkuran halus, Ryujin rupanya sudah tertidur. Soobin sendiri menghela nafasnya, berusaha menekan irama jantungnya yang menggila. Bisa-bisanya perempuan itu tertidur dibahunya? Bagaimana kalau Soobin kehilangan akal, dan melakukan sesuatu yang tidak-tidak?

Well, meskipun ia tidak akan melakukannya.

Soobin kemudian melirik Ryujin, wajahnya sedikit memerah; mungkin akibat suhu udara yang dingin, atau memang perempuan itu kecapekan. Ia jadi tidak tega harus membangunkan Ryujin.

Cowok itu memutuskan memesan taksi online, alih-alih pulang menggunakan bus.

Taksi pesanannya datang, Soobin menggendong Ryujin memasuki taksi, lalu ia menyebutkan alamat pada sang supir taksi.

"Pacarnya kecapekan ya dek?"

"Eh?"

Sang supir taksi terkekeh pelan melihat raut terkejut di wajah Soobin. "Kalian habis dari festival, bukan?"

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang