19; Balkon

1.2K 110 2
                                    

Jimin bergumam pelan, kala tidur siangnya terganggu oleh suara ribut-ribut diluar kamarnya. Pria itu meraba-raba ranjangnya, tangannya meraih sebuah bantal guna menutupi kepalanya agar suara berisik itu bisa teredam, namun alih-alih bisa terbebas dari kebisingan yang entah berasal dari siapa, Jimin malah kehabisan nafas.

Oh, ayolah. Jimin baru saja pulang ke rumah setelah melakukan sebuah operasi yang menahannya dirumah sakit semalaman, setelah itu paginya ia harus melakukan follow up dengan anak didiknya yang terkenal menyebalkan; Jeon Jungkook kemudian lanjut jaga poli sampai pukul 11 siang, sebelum dr. Taeil datang untuk menjaga poli, hingga Jimin yang sudah stand by di rumah sakit selama 36 jam akhirnya bisa pulang, dan kelonan dengan gulingnya.

Jimin kemudian melirik jam dinding, ia baru tidur selama 3 jam dan rumahnya malah gaduh. Entah apa yang dilakukan anak-anaknya, namun yang pasti istri kesayangannya pasti sedang ngamuk. Duh, daripada ngabisin tenaga buat marah-marah, mending Jimin ajak kelonan aja. Tolong, salahkan saja isi kepalanya.

Pria itu menendang selimutnya, menatap pantulan dirinya yang nampak seperti zombie; menyedihkan sekali.

Dengan mata yang lebih mirip seperti panda, ia melangkah keluar. Mencari sumber keributan yang menganggu tidurnya, dan akhirnya Jimin paham kenapa Seulgi marah-marah karena kondisi dapurnya, seperti terkena badai. Tepung ada dimana-mana, aroma hangus khas makanan terbakar memenuhi indera penciumannya, dan jangan lupakan microwave yang mengepulkan asap.

"Kalian mimi tinggal bentar aja udah bikin dapur kayak kena badai gini?!"

Yuna dan Taehyun menunduk, tidak cukup berani membuka suara untuk menyatakan pembelaan. Keduanya bungkam membuat Seulgi semakin kesal, ia mengeluarkan sebuah makanan instan yang nampak sudah gosong dari microwave ketika asapnya sudah tidak setebal tadi.

"Kalian jangan diem aja! Bilang sama mimi, kalian sebenarnya mau ngapain sampe hampir ngebakar dapur mimi begini?"

Yuna menyikut Taehyun, meminta kembarannya untuk menjawab pertanyaan Seulgi.

"Eum, kita sebenarnya lagi ngalakuin eksperimen kimia, mi. Cuma ya, kalau eksperimennya pake bahan-bahan kimia, takutnya bikin rumah kebakaran, jadi kita ganti eksperimennya jadi masak memasak. Hitung-hitung ngetes kemampuan masak Yuna, mi. Dia kan cewek, harus pinter masak!" jawab Taehyun.

Yuna yang mendadak dijadikan tumbal langsung menyubit pinggang Taehyun cukup keras, membuat si empunya meringis. Dalam hati ia mengumpati Taehyun, lalu ia memasang wajah tidak berdosanya ketika Seulgi beralih menatapnya.

"Hehe, mi. Yuna sama Taehyun kan tadi ada praktikum kimia, karena tadi kita gak kebagian, jadinya kita jadiin microwave sebagai uji coba, eh makanannya malah hangus!"

"Lagian kata siapa cewek harus pinter masak? Liat tuh bokapnya hyuningkai, yang pinter masak kan bokapnya bukan nyokapnya! Dasar rese!" sambung Yuna pada Taehyun.

Jimin sendiri menahan diri untuk tidak tertawa mendengar jawaban ngawur dari putra-putri kembarnya. Sebelum Seulgi semakin meledak-ledak, ia buru-buru mendekati mereka bertiga.

"Wow, papa ketinggalan apanih? Kok dapur berantakan gini?"

Yuna dan Taehyun langsung berjalan cepat ke arah Jimin, bersembunyi dibelakang punggungnya.

"Anakmu udah bikin dapurku kayak kena badai, pa. Kamu gak liat tepung dimana-mana, makanan gosong, sama microwave yang ngepulin asap?" omel Seulgi.

"Loh, mereka juga anakmu." balas Jimin.

"Gak lucu! Sekarang kalian berdua, beresin kekacauan yang kalian buat. Mimi gak mau tau ya, satu jam dari sekarang, dapur ini harus kembali seperti semula!"

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang