96; Tragedi - pt 1

581 55 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Soobin memasuki rumah, ia menyimpan tas sekolahnya ke atas meja kemudian menjatuhkan diri ke sofabed ruang tengah.

Seharusnya ia bisa pulang cepat, tapi teman-temannya menagih PJ alias pajak jadiannya dengan Ryujin. Alhasil setelah kelas Soojung Ssaem berakhir, Soobin dan Ryujin diseret oleh Hyunjin, Yeji, Somi, dan Jaemin ke salah satu kafe. Tentu saja untuk traktir mereka makan-makan.

Dasar teman-teman kurang ajar. Kenapa jadi memoroti Soobin begini? Emang sialan.

Soobin pun bangkit dari posisi rebahan, ia menyadari kalau suasana rumahnya terlalu sepi. Apa ibunya tidak ada dirumah?

"Eomma?"

Soobin memanggil, namun tidak ada sautan. Soobin pun melangkah ke kamar ibunya, ia mengingat kalau ia harus meminta tanda tangan pada selembaran surat yang harus ia kumpulkan esok hari.

Sulung Lee tersebut mengetuk pintu kamar orangtuanya beberapa kali. "Eomma?"

Namun lagi-lagi tidak ada jawaban.

Tanpa rasa curiga, Soobin meraih daun pintu; memasuki kamar. Matanya memindai, Eunha tidak ada dikamarnya. Ia pun hendak melangkah keluar, namun matanya menangkap pintu kamar mandi di kamar sang ibu terbuka.

"Eomma kemana ya? tadi di dapur gak ada, di kamar pun gak ada."

Soobin bergumam sambil berjalan ke arah kamar mandi, bermaksud untuk menutup pintunya.

Hanya saja, begitu ia sampai. Matanya menangkap sesuatu yang mengerikan disana. Tubuh Soobin seketika melemas.

"EOMMA!!!"




🍀





Minhyuk berlari secepat yang ia bisa memasuki rumah sakit, tujuannya yakni Instalasi Gawat Darurat.

Begitu ia sampai, Minhyuk mendapati Soobin duduk disalah satu deretan bangku depan IGD dengan tatapan mata kosong.

Namun Minhyuk mengabaikan putranya sejenak, ia segera menemui perawat dan seorang dokter pun menjelaskan kondisi istrinya. Sempat terjadi pendarahan, namun dokter berhasil menanganinya. Janin dalam perut Eunha selamat, hanya saja kondisinya cukup lemah dan dokter menyarankan agar Eunha dirawat inap selama beberapa hari.

Setelah berbincang cukup lama dengan dokter, Minhyuk menghampiri Eunha sejenak. Menatap istrinya yang terbaring lemah, tangannya pun naik guna mengelus perut Eunha hati-hati. Berbisik lirih pada sesuatu yang berkembang di dalam perut sang istri.

"Appa mohon, kamu harus bertahan, dan menjadi pelengkap sekaligus penyembuh untuk kami, terutama untuk kakakmu!"

Setelah mengatakan itu, Minhyuk mengecup kening Eunha, lalu ia bergegas menemui putranya yang duduk sendirian di koridor rumah sakit.

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang