36; 9%

1K 84 4
                                    

Mark hampir saja jatuh terjengkang karena mengantuk. Matanya terasa amat berat, ditambah suasana kelasnya yang hening menambah besar rasa kantuknya. Mungkin kalau diibaratkan dengan sebuah ponsel, daya Mark tinggal 9% lagi. Jadi sudah tau bukan, seberapa ngantuk ia saat ini?

Mark hampir menutup buku sejarah, saat sang wali kelas Hwang Minhyun Ssaem, alias pamannya Yeonjun tiba-tiba membuka pintu. "Anak-anak jangan mengantuk! Masih ada satu jam lagi sebelum kelas dibubarkan!"

Setelah wali kelasnya pergi, cowok bernama lengkap Min Mark tersebut hanya mendesah pasrah, ia menutup buku sejarahnya. Percuma juga belajar mandiri tapi tidak ada yang masuk ke otaknya, dan hanya membuatnya mengantuk. Sebuah kesia-siaan; pikirnya.

Ia menoleh, menatap Yeonjun yang terlihat berusaha keras untuk tetap membaca buku yang ia benci setengah mati; Sejarah.

Lalu ia menatap Jihoon, dan Woojin. Kedua cowok itu juga kelihatan sudah tidak berselera; terlihat jelas kalau mereka hanya membuka tiap lembar tanpa membaca atau memahami isinya.

Well, jika kalian ingin tahu. Saat ini anak-anak kelas 12 tengah kebagian kelas malam, diikuti belajar mandiri di kelas. Setidaknya dalam satu minggu, ada tiga hari dengan jadwal kelas malam untuk kelas 12, dan dua hari untuk kelas 11.

Setelah kelas malam usai, beberapa anak-anak pintar atau berprestasi akan melanjutkan kegiatan belajar mandiri di perpustakan hingga pukul 10 malam, sedangkan untuk anak-anak mageran seperti Mark; tentu saja ia akan langsung melarikan diri ke rumah. Tidur dengan selimut tebal nan hangat.

Mungkin dikelasnya, hanya Yeonjun, Jungwoo, Yohan, Mina, Yena, dan Tzuyu yang biasa melanjutkan kegiatan belajar mandiri. Sisanya hilang ditelan bumi.

Ngomong-ngomong tentang Mina, setelah ia memergoki perempuan itu tengah bekerja paruh waktu disebuah minimarket, ia jadi lebih sering memerhatikan Mina. Jujur saja, ia penasaran kenapa Mina melakukannya sedangkan Mark tahu kalau Mina berasal dari keluarga yang berada.

Mark ingin bertanya, tapi selalu diurungkannya karena bertanya perihal keluarga termasuk ranah pribadi, dan ia tidak mau dianggap sebagai cowok tidak sopan, maupun cowok kurang ajar.

Ia kemudian menoleh ke arah Mina, memperhatikan perempuan itu yang terlihat serius dengan buku di hadapannya.

Mark berpikir sebentar, kemudian ia mengeluarkan ponselnya. Hendak mengirim pesan pada seseorang, walaupun ia tidak yakin orang itu akan segera membaca pesan darinya, apalagi membalasnya.

Hingga satu jam kemudian, kelas malam akhirnya selesai. Mark pun membenahi barang-barangnya hingga Yeonjun datang menghampirinya. "Kalo lo mau ikut belajar di perpus cuma buat gangguin gua, mendingan lo pulang aja!"

Mark berkedip saat Yeonjun tiba-tiba menyemburnya, cowok itu belakangan ini memang lebih sering uring-uringan dan marah-marah tidak jelas. Well, Mark memang mengirim pesan pada Yeonjun, mengatakan bahwa ia akan ikut belajar ke perpustakaan.

"Lo-"

Belum sempat Mark menyelesaikan perkataannya, Yeonjun sudah melangkah pergi meninggalkannya.

"Mabar kuy!" ajak Woojin, sambil merangkul bahu Mark.

Cowok itu segera menyingkirkan tangan Woojin, lalu menoyor kepalanya. "Mabar aja sendiri! Gua mau ke perpus!"

Jihoon yang kebetulan duduk disebelahnya langsung ngakak, seakan ada yang lucu dari perkataannya. Ugh, membuatnya dongkol saja.

"Mark, lo kesambet setan dimana?! Mau gua anter ke orang pintar gak?" ejek Jihoon.

"Bacot ya lo semua!"

Mark kemudian berjalan meninggalkan kelas, berjalan ke arah kiri menuju tangga. Mungkin pada anak tangga kesepuluh, ia menghentikan langkahnya melihat Mina menuruni tangga lengkap dengan tasnya terlihat begitu terburu-buru.

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang