52; Tidak Ada Pilihan

903 86 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Hyunjin menyerahkan lembar jawabannya pada Soobin, ia lalu bersiul sambil menunggu Soobin memeriksa jawabannya.

"Jawaban nomor sembilan salah, bukan 129 tapi 192." ujar Soobin.

Hyunjin berkedip pelan, ia merebut lembar jawabannya lalu mengangguk. "Iyaelah gua nulisnya kebalik!" keluhnya.

"Iya tetep aja salah!" balas Soobin tidak peduli.

Lelaki bermarga Hwang tersebut mendengus lalu memilih rebahan, sambil memainkan ponsel. Namun tidak ada yang menarik, jadi Hyunjin melempar ponselnya dan kembali dengan kertas-kertas di depannya.

"Bin, lo udah ngerjain berapa soal?"

"43 soal."

Hyunjin menarik nafas berat. "Gua baru ngerjain 10 soal aja, kepala gua berasa mau meledak!"

"Itu karena lo belom terbiasa, lagian 10 soal udah lumayan untuk ukuran cowok goblok macem elo!" balasnya pedas.

Sialan!

Hari ini Hyunjin memang memaksa Soobin untuk belajar bersama, cowok itu ingin mengetes kemampuannya, iya meskipun masih dibawah rata-rata, tapi ya namanya juga usaha.

Soobin berkata pada Hyunjin untuk menghapal rumus-rumus dasar terlebih dahulu, kemudian memahami cara pengerjaannya. Selain itu, Soobin juga menyuruh Hyunjin untuk mulai rajin membaca buku-buku biologi, meskipun malas tapi Hyunjin tetap mengikuti saran Soobin.

Setidaknya, Hyunjin merasakan kemajuan dalam dirinya. Walau gak maju-maju amat, dia kan tidak jenius ditambah mageran.

Hening mendominasi, mereka fokus pada soal-soal yang sedang dikerjakan. Hyunjin banyak ngeluhnya, Soobin diem aja gak minat meladeni.

Kring kring kring kring..

Hyunjin meraih ponselnya dan menghela nafas lega, akhirnya alarm ponselnya kembali berbunyi. Mereka belajar dengan metode 50:10, 50 menit belajar 10 menit istirahat. Setelah dua putaran, Hyunjin langsung merebahkan diri.

"Akhirnya bunyi juga tuh alarm, kepala gua kayak mau meledak gara-gara kelamaan belajar!" keluhnya.

Soobin mendengus, tangannya meraih oreo; mulai mengemil; menikmati waktu istirahatnya. Cara belajar Soobin memang seperti ini, dan memang terbukti efektif; setidaknya efektif padanya, kalau Hyunjin ya Soobin bodo amat!

"Jangan ngeluh dulu lo, masih ada satu putaran lagi!" cibir Soobin.

Wajah Hyunjin semakin keruh, kalau bukan karena keinginan maminya yang pengin anaknya masuk Kedokteran, gak bakalan Hyunjin mau ribet-ribet belajar.

"Bin, motivasi lo masuk kedokteran apaan sih? Dulu waktu SD, lo juga sama begonya kayak gua!"

Hyunjin mengaduh. Kepalanya kena geplak Soobin.

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang