28; Lia?

1.2K 107 3
                                    

Lia sibuk membawa buku-bukunya, berjalan kepayahan menuju perpustakaan; hendak mengembalikan buku-buku yang sebelumnya ia pinjam, namun ketika ia berjalan menaiki tangga, matanya menangkap Yeji dan Yeonjun tengah mengobrol, keduanya terlihat saling melontarkan candaan kemudian tertawa bersama.

Lia mengalihkan pandangannya, kembali fokus pada tujuan awalnya, menuju perpustakaan.

Ia menyimpan buku-buku tersebut pada tempat asalnya, namun ditengah kegiatannya lagi-lagi ia tidak sengaja melihat Soobin tengah membantu Ryujin mengambilkan buku dari rak atas yang tak bisa diraih Ryujin. Dan ya, hati Lia tiba-tiba berdenyut nyeri melihat perhatian sederhana itu.

Dengan cepat ia pergi meninggalkan perpustakaan, melupakan niatnya untuk mencari beberapa buku fisika untuk dipinjamnya. Moodnya terlanjur rusak, dan ia tidak ingin berlama-lama melihat interaksi Soobin dan Ryujin.

Lia memilih berhenti di ujung tangga, beralih berjalan gontai dan duduk sendirian di depan ruangan lab ipa, tempat biasa anak-anak kelas ipa melakukan praktikum. Perempuan itu tersenyum kecut, ia mempertanyakan kenapa baik Yeji maupun Ryujin bisa seberuntung itu memiliki seseorang seperti Yeonjun dan Soobin.

Ia juga merutuki dirinya sendiri karena bisa menyukai Soobin, memiliki perasaan lebih kepada cowok tersebut hanya karena Soobin selalu memperlakukannya dengan baik. Namun sepertinya Lia memang lupa, kalau Soobin memang baik ke semua orang dan dirinya bisa dengan bodohnya bisa jatuh hati pada Soobin.

Namun Lia tidak bohong, ia selalu suka ketika Soobin tersenyum sekaligus memamerkan lesung pipinya yang begitu manis padanya. Ia menyukai bagaimana Soobin selalu berbicara padanya dengan nada lembut. Ia menyukai ketika Soobin mengacak rambutnya. Ia menyukai semuanya.

Lia kemudian mengatur nafasnya yang mendadak sesak. Dirinya sadar, bahwa mungkin hanya dirinya saja yang terlalu terbuai, padahal jelas-jelas Soobin menunjukan ketertarikan pada Ryujin.

"Ngapain ngelamun sendirian disini? Lo mau kesambet setan?"

Perempuan itu mendongkak, menatap cowok menyebalkan yang kelakuannya gak jauh absurd seperti Haechan. Lia mendengus ketika cowok bernama Hwang Hyunjin alias adik kembarnya Yeji itu duduk disebelahnya.

"Kenapa gak dijawab? Apa jangan-jangan lo udah kerasukan setan!"

Lia mencubit paha Hyunjin cukup keras, ia kesal karena Hyunjin seenaknya berbicara sembarangan kepadanya.

"Mulut lo mau gue tabok, hah?"

"Boleh, apalagi ditabok sama bibir lo-akh! Sakit anjir!" protes Hyunjin.

"Lemes banget tuh mulut! dasar cowok kurang ajar!" kesal Lia kembali mencubiti Hyunjin brutal.

Cowok itu bangun dan menjauhi Lia. "Luarnya aja kalem, dalemnya sama aja! dasar barbar!"

"Bacot! Lagian lo ngapain nyasar kesini, ganggu gue aja!"

Ekspresi Hyunjin berubah datar, cukup tersinggung karena Lia menganggapnya seorang pengganggu, padahal ia tidak sengaja berjalan ke sini demi menghindari Yuna yang terus-terusan memberinya Kitkat, itu perempuan kayaknya pengen Hyunjin ompong; kenapa tiap ketemu selalu ngasih cokelat. Membuatnya kesal saja.

Hyunjin juga tidak sengaja melihat Lia sedang bengong, bukan salahnya kalau ia menghampiri perempuan itu, and what? Pengganggu. Shit!

"Yeah, gua udah biasa dibilang pengganggu, dan ternyata buat lo gua juga cuma pengganggu. Done, selamat bersenang-senang sendirian disini."

Lia cukup tertegun dengan respon dingin yang diberikan Hyunjin padanya. Ia juga tidak bermaksud mengatakan bahwa Hyunjin adalah pengganggu.

"Hwang Hyunjin!"

Hyunjin yang hatinya dipenuhi kekesalan, menghela nafas sabar, tidak seharusnya ia merasa tersinggung dengan hal kecil seperti itu bukan?

"Kenapa?"

"Gue lagi badmood, dan gue gak bermaksud ngomong gitu."

Heol, mana bisa ia tahan berlama-lama kesal saat Lia memasang wajah tidak berdosanya itu? Shit, lemah sekali dirimu, Hwang Hyunjin!

Cowok itu berdeham. "Mau ngantin bareng? Gua juga lagi badmood!"

🍀

"Mami emang mindahin gua ke akademi les yang baru."

"Oh pantes aja gue ngeliat lo di akademi les akhir-akhir ini. Jadi lo pindah ke akademi yang sama bareng gue?"

Hyunjin mangangguk. "Iya, tadinya mami mau masukin gua ke akademi les nya Yeonjun hyung, tapi gak tau kenapa malah jadinya dimasukin ke tempat les lo."

Lia terdiam, ia melirik Hyunjin; memerhatikan ekspresi cowok itu. "Gue denger dari Jaemin, tante Irene nyuruh lo buat masuk fk."

Hyunjin menghela nafas kasar, ia mengangguk samar. "Yeah, seenggaknya kabar yang dibawa Jaemin bukan gosip. Mami emang nyuruh gua masuk kedokteran."

"Terus lo mau gimana?"

Cowok itu memincingkan matanya pada Lia, kenapa perempuan itu terlihat penasaran dengan masalahnya. "Kenapa lo penasaran? Ahh, lo pasti mikir kalo gua gak sebanding sama Soobin, dan gak mungkin lolos. Iya?!"

Lia memutar bola matanya. "Lo kayaknya sensi banget sama Soobin, lagian kapan sih gue ngomong kalo lo gak sebanding, kenyataannya kalian berdua emang kayak langit sama bumi!"

Hyunjin cengo.

"Anjir! Jadi maksud lo, gua gak ada apa-apanya dibanding sama Soobin!?"

"Iyalah! Gitu doang nanya!"

Shit! Hyunjin tidak menyukai bagaimana Lia meremehkannya. Iya tapi, Hyunjin juga tidak bisa menampik kalau Soobin memang lebih pintar darinya.

Lalu, tanpa peringatan Hyunjin mendekatkan wajahnya pada Lia, kemudian berbisik pelan padanya. "Kalo gua bisa lolos sekolah kedokteran, lo mau ngasih gua apa?!"

Dan ya, Lia hanya bisa diam mematung karena setelah membisikan hal tersebut, Hyunjin bangkit dan pergi meninggalkannya begitu saja. Perempuan itu menyentuh dadanya perlahan.

Ahhh, jantung gue. Ck dasar Hyunjin sialan!







🍀🍀🍀
































260220
Bab 28

Hyunjin & Lia, wdyt?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hyunjin & Lia, wdyt?

Enjoy guys,
dari bucinnya neng Ryujin.

E.Yulli❤

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang