59; Tidak Peka

918 98 11
                                    

"Beneran, Bin?"

Soobin mengangguk.

"Beneran lo mau nemenin gue ke toko buku?" ulang Lia memastikan.

"Astaga, iya Min Jisu!"

Lia tidak bisa menyembunyikan senyumnya, tidak menyangka bahwa Soobin akan mengiyakan ajakannya untuk mengantarnya ke toko buku. Awalnya Lia mengira Soobin akan menolak, ia sudah berencana menghubungi kakaknya; Mark untuk mengantarnya, tapi ternyata Soobin malah menyetujui ajakannya.

"Tapi lo gak ngerasa direpotin, Bin? Kalo lo-"

"Enggak, gua juga sekalian mau nyari buku referensi kedokteran!"

Lia mengangguk, lalu mengumamkan terima kasih. Ia segera membenahi barang-barangnya. "Gue ke toilet bentar ya, Bin."

Soobin mengiyakan, sekaligus bilang bahwa ia akan menunggu di halte depan.


🍀


Soobin memperhatikan Lia yang fokus mencari buku, padahal perempuan itu sudah mengambil dua buku yang cukup tebal untuk dibelinya, tapi Lia sepertinya masih mencari beberapa buku lain.

Remaja bermarga Lee tersebut mendekati Lia. "Bukunya belum ketemu?"

Lia menggeleng. "Udah sih Bin, tinggal nyari satu lagi."

Lalu Soobin mengambil dua buku tebal yang dipegang Lia. "Biar gua bawain buku lo.."

Lia mengerjap sekian detik, ia memalingkan wajahnya, berusaha menekan irama jantungnya yang sempat bergemuruh akan perhatian kecil Soobin. Ia harus mengendalikan diri, menyadari bahwa itu hanya perhatian biasa. Lia tidak boleh terbawa perasaan.

"Kok malah bengong?"

Perempuan remaja itu tersentak, ia terkekeh canggung. "Lo sendiri udah nemu bukunya?"

Soobin mengangguk. "Gua udah nemu, tinggal nungguin lo."

Lia menatap Soobin cukup lama, lalu ia menunduk. "Iya udah kita pulang aja, Bin. Gue gak mau buang-buang waktu lo."

Mendengar ucapan aneh Lia, Soobin menaikan sebelah alisnya. "Lo kayak sama siapa aja, udah gih lo cari lagi buku yang mau lo beli. Santai aja!"

Lia menggigit bibirnya pelan, lalu mengangguk kikuk kemudian mulai mencari buku yang hendak dibelinya.

Sementara Soobin melihat buku yang dibeli Lia, keningnya mengerut. Sepertinya Lia tertarik melanjutkan pendidikan pada bidang Psikologi. Jelas sekali karena buku-buku yang dicari perempuan itu menjurus pada bidang tersebut.

"Ayo, Bin!"

"Udah nemu bukunya?"

Lia mengangguk, menunjukan buku yang lagi-lagi berhubungan dengan Psikologi. Mereka berdua berjalan ke arah kasir, membayar buku-buku tersebut lalu melangkah keluar.

"Lo tertarik buat kuliah di psikologi?"

Mata lia sempat membulat, ia bertanya lirih. "Kok lo tau?"

"Buku-buku yang lo beli, semuanya tentang psikologi."

Jawaban Soobin membuat Lia mengerti, dalam hati ia merutuki perasaan bahwa Soobin sebenarnya diam-diam memperhatikannya, namun nyatanya tidak.

"Iya, gue emang lumayan tertarik buat jadi psikolog. Kayaknya seru aja gitu."

"Cocok.."

Lia berkedip. "Cocok apanya?"

Soobin mengangkat bahunya sekilas, lalu tersenyum. "Lo cocok jadi psikolog.."

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang