72; Jeju - Day 3

696 68 17
                                    

"Ryu, gua suka sama lo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ryu, gua suka sama lo!"

Ryujin sukses tersedak, matanya membulat, pikirannya mendadak merespon lambat.

"Ngaco lo-" gumam Ryujin, namun beberapa detik kemudian, ia meninju bahu Soobin sambil cengengesan.

"Bercanda mulu lo, Bie! Jantung gue hampir meledak saat lo bila-"

"Gua gak bercanda, gua serius!"

Soobin menyanggah ucapan Ryujin, dan perempuan itu sontak menutup rapat mulutnya. Wajahnya terasa memanas, dan detak jantungnya berdetak tak beraturan.

"Ryu, maaf kalo gua tiba-tiba bilang kayak gini, tapi gua beneran suka..."

Soobin tidak melanjutkan ucapannya karena Ryujin memilih berbalik, dan berlari kabur menjauhinya tanpa repot-repot mendengarkan ucapannya.

.
.
.
.
.
.

Ryujin memasuki kamar lalu menutupnya dengan keras. Perbuatannya itu menarik perhatian Yeji, dan Somi sebagai teman sekamarnya.

"Lo kenapa, Ryu? Muka lo kayak abis dikejar setan aja!"

Tanpa mempedulikan celotehan Somi, Ryujin memilih masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya. Ia juga menyalakan keran air guna meredam suaranya, jaga-jaga kalau Ryujin tiba-tiba berteriak seperti orang gila.

Ryujin segera membasuh wajahnya, menatap pantulan dirinya dalam cermin.

Kenapa bisa? Sejak kapan? Kenapa ia tidak pernah menyadarinya?

Dalam hati Ryujin bertanya. Kemudian ingatan-ingatan saat Soobin memberinya perhatian kecil terlintas begitu saja dalam kepalanya.

Bagaimana saat Soobin dengan sabar mengajarinya matematika, saat Soobin selalu pulang bersama Ryujin ketika ia ada ekskul taekwondo, saat Soobin memberinya coklat meskipun Valentine sudah lewat, dan ini..

Ryujin menatap gelang yang dipakainya, hadiah ulang tahunnya dari Soobin.

Jadi- apa yang selama ini diucapkan Nana mengenai Soobin itu benar? Cowok tinggi jelmaan tiang listrik itu benar-benar menyukainya?

Benarkah, benarkah?

Wajah Ryujin kembali terasa terbakar, perempuan itu melotot saat menyadari wajahnya dihiasi rona merah.

Tidak. Tidak. Ryujin menjambak rambut sebahunya, bibirnya mengerucut tanda frustasi.

"HUWEEE! SEKARANG GUE HARUS GIMANA?!!"



🍀



"Nih saputangan lo yang semalem, udah gue cuci."

Hyunjin menaikan sebelah alisnya sambil menerima saputangan miliknya. "Lo udah gak apa-apa, Lia?"

Lia membenarkan letak kacamata hitamnya, sambil berdehem pelan. "Gue baik-baik aja!"

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang