Ryujin baru saja pulang, tangannya memegang kotak cokelat dari Soobin. Well, cowok itu tadi menarik tangannya lalu memberikan cokelat kemudian pulang begitu saja, Ryujin mau buang tapi sayang. Apalagi Soobin bilang kalau dirinya menghabiskan sebagian uang jajannya selama sebulan demi membeli cokelat tersebut, Ryujin jadi merasa tidak enak, ia mengumpati dirinya, lalu mengingatkan diri agar tidak berkata sembarangan lagi.
Lagipula kenapa juga Soobin sampai rela menghabiskan uang jajannya demi membelikan Ryujin cokelat? Ck, dasar cowok bodoh!
Perempuan remaja itu hendak menaiki tangga, berjalan menuju kamarnya namun ia merasa cukup haus jadi Ryujin memutuskan untuk melangkah menuju dapur. Lalu pandangannya tertuju ke sang ayah, yang terlihat jongkok dengan kedua tangannya memegang tutup panci yang sengaja disimpan dilantai.
"Ayah? ngapain jongkok disitu?"
Seokjin menoleh, mukanya pucat bukan main. "Kak, panggilin Jaemin gih, suruh kesini."
"Emangnya ada apa? ayah juga kenapa pegang tutup panci begitu?"
"Sst, di dalem sini ada kecoa terbang! sekarang ayah bingung mau diapain kecoanya!"
Ryujin menahan tawanya, ia menyimpan kotak cokelatnya di meja bar, lalu berjalan menghampiri ayahnya. "Sini biar Ryujin aja yang buang!"
"Jangan! kalo kamu buka terus kecoanya terbang gimana?! udah biarin aja kecoanya mati kehabisan nafas!" panik Seokjin.
Ryujin memutar bola matanya bosan. "Terus ayah mau jongkok disitu sampe kapan? lagian kalo bunda tau tutup pancinya dijadiin perangkap kecoa, bisa ngamuk lah!"
Jaemin tiba-tiba memasuki dapur, dan melihat kotak cokelat milik Ryujin. "Wow, coklat punya siapa nih? gua minta dong.."
Perhatian Seokjin teralihkan, dan Ryujin memanfaatkan kesempatan itu untuk meraih tutup panci tersebut lalu membukanya. Tanpa Ryujin duga, kecoa itu malah terbang ke arah Jaemin, dan hinggap di tangan kanannya. Cowok itu langsung berteriak kaget, mengibaskan tangannya hingga kecoa itupun beralih terbang ke arah Seokjin.
"KECOA BANGSAT!!"
Seokjin dan Jaemin kompak menjerit heboh, keduanya lari terbirit-birit menyelamatkan diri. Sedangkan Ryujin memberikan tatapan super datar pada dua laki-laki berbeda generasi itu. Huh, dasar payah!
"Jaemin! Kok kamu malah ikutan kabur, buruan tangkep kecoa nya!" suruh Seokjin.
Jaemin sendiri menggeleng heboh, ia memasang wajah sebal. "Kok ayah malah nyuruh aku! Harusnya ayah yang nangkep kecoanya!"
Sowon yang mendengar ribut-ribut dari lantai bawah, langsung berjalan menuruni tangga, ia bisa menangkap Jaemin dan Seokjin sedang berdiri di atas sofa ruang tengah lengkap dengan kemoceng yang mereka bawa.
Lalu tak lama Ryujin muncul, perempuan itu memegang seekor serangga penyebab kehebohan malam itu; kecoa. Dengan dilapisi beberapa lembar tissue, Ryujin santai menangkap kecoa tersebut lalu berjalan keluar, dan langsung membuangnya.
Begitu Ryujin kembali masuk, Seokjin langsung menyuruhnya untuk mencuci tangan sebersih mungkin.
"Kalian berdua payah banget!" cibir Sowon.
Jaemin langsung melepaskan pelukannya dari sang ayah, kemudian menatapnya kemusuhan. "Dasar ayah! malem-malem malah bikin keributan!"
"Lah elu juga sama aja cungkring!" cibir Ryujin pada Jaemin.
"Oh iya, bun. Tadi ayah pake tutup panci buat nangkap serangga!" sambung Ryujin.
Dan sudah bisa dipastikan, Sowon langsung bertolak pinggang, memberikan tatapan penuh kekesalan pada suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)
Fanfiction(On Going) Cerita keseharian para anak-anak komplek Fairytale. School life. Family life. Dad; BTS & BTOB Mom; RV & GF Son; TXT ITZY NCT SKZ ft Other Cast.