21; Mual

1.4K 114 5
                                    

Eunha baru saja menyelesaikan pekerjaannya, kemudian ia meregangkan badannya dan keluar dari ruang kerja yang dibuat khusus untuk dirinya dan suaminya. Minhyuk sudah menyelesaikan pekerjaannya sedari tadi, dia juga sempat meminta Eunha untuk tidak bekerja terlalu keras.

Wanita itu kemudian mematikan macbooknya, lalu melepas kacamata bulatnya. Ia berjalan santai, namun tiba-tiba ia merasa mual bukan main hingga langkah membawanya menuju kamar dan berlari ke arah kamar mandi, memuntahkan isi perutnya di toilet.

Soobin yang kebetulan melihat ibunya berlari, sontak mengikuti langkahnya dengan perasaan khawatir. Ia panik bukan main mengetahui ibunya muntah-muntah di toilet.

"Eomma!!"

Berselang lima menit, Eunha menjauhkan wajahnya dari toilet, ia mengambil nafas cukup berat. Kemudian matanya menangkap sosok Soobin yang raut wajahnya sudah ketakutan bukan main, bahkan kedua netranya tampak berkaca-kaca, nampak sekali kalau putranya menahan diri untuk tidak menangis.

"Eomma.." lirihnya lagi.

Eunha mencoba untuk tersenyum, lalu ia mencoba bangun dibantu oleh Soobin. Wanita itu membasuh wajahnya, dan berjalan keluar; mendudukan diri di atas tempat tidur.

"Eomma tunggu disini sebentar ya? Soobin mau kebawah, mau ambilin air minum sambil bilang ke appa."

Eunha menggangguk, dan Soobin langsung bergegas pergi, sementara dirinya mengurut keningnya yang mendadak pusing, serta berusaha keras menghalau mual yang kembali muncul.

Tepat ketika Minhyuk muncul dengan wajah khawatir, Eunha berlari lagi ke arah toilet.

"Sayang!"

Eunha kembali muntah, dan kepalanya semakin terasa pusing. Ia duduk lemas dikamar mandi. "Sayang, kita ke rumah sakit ya?" panik Minhyuk.

Eunha pasrah saat Minhyuk menggendongnya, dan membaringkannya di atas tempat tidur, tepat saat Soobin muncul dengan segelas air hangat. "Eomma minum dulu.."

Eunha menurutinya, kemudian kembali berbaring diatas ranjang. Mata cantiknya menatap Minhyuk dan Soobin yang begitu cemas dengan keadaannya.

"Eomma gak apa-apa, cuma muntah aja." ujarnya begitu lirih.

Sebenarnya ini bukan kali pertama Eunha muntah-muntah seperti ini, ia memang selalu merasa mual setelah ia menyelesaikan pekerjaannya. Selama lebih dari sebulan ia tidak pernah dipergoki sedang muntah-muntah oleh Soobin maupun Minhyuk, namun malam ini berbeda. Kedua orang yang paling ia sayangi memergokinya dan ia tidak menyukai bagaimana mereka cemas karena keadaannya.

"Sayang kita ke rumah sakit aja ya?" pinta Minhyuk.

Eunha menggeleng. "Gak usah, toh aku udah agak enakan."

"Walaupun sekarang Eomma udah enakan, itu bukan berarti Eomma baik-baik aja. Kita ke rumah sakit ya?" bujuk Soobin.

"Besok, ya. Besok aja. Sekarang udah larut, eomma gak mau repotin dokter-dokter yang jaga."

"Tapi Eomma-"

Eunha mengusap puncak kepala Soobin. "Eomma bakalan baik-baik aja, okay?"

Soobin menatap Appa-nya, sorot matanya terlihat tidak rela, namun Appa-nya memilih mengangguk. "Tapi janji, besok Eomma beneran harus ke rumah sakit!"

Eunha tersenyum, kemudian mengangguk.

🍀

Minhyuk tidak bisa berkata-kata setelah mendengar pernyataan dokter, bahkan saking tidak percayanya ia hampir mencium istrinya di tempat umum dan berakhir Eunha menghadiahkan sebuah cubitan sadis pada pahanya.

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang