Minggu heboh
"Luna, bangun." Aku mendengar sejak tadi ucapan Raka, tapi ayolah. Aku tuh masih mengantuk tahu."Alunaaaaa...." Dia mengguncang tubuhku pelan, badanku meliuk mencari posisi nyaman untuk kembali mimpi.
Kudengar Raka hanya berdecak kesal, hahaha.
Cup.
Seketika, mataku terbuka, dan menatapnya sebal.
"Apa aku harus tiap pagi cium kamu biar kamu bangun." Katanya menatapku geram
"Kenapa repot-repot bangunin gue, nanti juga bangun sendiri." Dengusku kesal.
Dia menatapku lagi, lalu menciumku.
"Ih apaan sih lo!"
Cup.
"Raka!"
"Masih pagi lho, jangan buat suasana hatiku bad mood gini." Omelku.
Tiba-tiba dia senyum, "Gitu kan enak di dengernya." Ucap dia.
Aku memincingkan mataku, emang tadi aku ngomong apaan?
Masih pagi lho, jangan buat suasana hatiku bad mood.
Aku mengulang kalimat yang kututurkan kepadanya.
Tapi aku nggak nemu apa yang buat dia jawab gitu.
Masih pagi lho, jangan buat suasana hatiku bad mood.
Owalah, suasana hatiku
Ku.
Aku!
Gitu doang padahal, akutuh lupa, karena kebiasaan.
Aku mengerucutkan bibirku, lalu melempar wajah sok gantengnya itu dengan bantal berbulu.
"Aaa!" Aku memekik ketika kakiku sempurna menginjak lantai, sakit ternyata. Aku lupa jika kakiku habis terluka.
"Butuh bantuan?" Tanya Raka, seketika dia berdiri di depanku.
Aku menatapnya sebal, lalu membuang muka sambil bilang nggak.
"Yaudah, kalau nggak mau di tolong," kata Raka.
Aku berdiri, meski tertatih. Susah ternyata berjalan dengan hanya menggunakan satu kaki.
Aku harus berjinjit karena jika menapak lukaku akan tertekan dan itu rasanya sakit.
Sial, kenapa sih. Mengambil handuk aja rasanya jauh banget. Padahal selama saya hidup ngambil handuk di belakang pintu sambil terpejam aja nyampe. Gitu yah, kadang, apa yang kita anggap mudah. lupa untuk kita syukuri, padahal sesuatu yang mudah itu termasuk nikmat, kan.
Kyaaa. Itu omongan aku barusan berasa orang bener banget nggak sih? Hahaha...
"Nih." Raka memberikan handuk padaku, aku menerimanya, tentu dengan raut wajah yang kubuat menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Galak Itu Suamiku
Novela Juvenil16+ Bagi Raka, menikah dengan Aluna itu bencana, seperti Gempa dengan kekuatan 10 SR. Dan sialnya, dia tidak bisa mengelak karena perjodohan konyol orang tuanya. Dan, bagi Aluna, menikah dengan Raka adalah ajang balas dendam, karena Raka yan...