Class Meeting
Saya mengerjapkan mata sekilas, lalu menatap Luna yang masih asik tertidur pulas, maklum semalam dia habis bedagang nonton Drama Korea bareng Selena.
Iya, kami sedang ada di rumahku, gara-gara telepon bohongan kemarin dia mendadak pengen ketemu Mama dan Selena, bisaan saja yah, alibinya itu.
Saya menciumi wajah Luna asal, lalu dia bergerak tidak nyaman, membuka matanya sambil menatapku kesal.
"Bau tahu." Omelnya ketus.
"Nggak yah, aku sebelum tidur gosok gigi kali." Bela-ku
Dia mendengus sebal. "Kan itu malem bukan pagi."
"Ih ya nggak apa-apa, dari pada Luna. Malem aja nggak pernah gosok gigi."
"Hee asal!" Dia bangkit dari tidurnya lalu menjitak kepalaku kasar, aku memegangi kepalaku sambil menggerak-gerakannya pelan.
"Bener kali, tiap malem aku yang pindahin kamu. Kamu tuh suka tidur sembarangan, kalau tidur nggak mau diem, sampe-sampe baju kamu itu kebuka." Omelku.
Dia terkejut, "Masa sih? Terus kamu lihat?" Tanya nya kaget.
Aku mengangguk. Lalu dengan sekali hentakan dia menyerbu dadaku dengan pukulan pelannya. Meski pelan tapi tetep bertubi-tubi.
"Kamu pake Bra item kan." Ucapku meledek.
Dia menjambak rambutku kesal.
"Ih Rakaaaa!" Oke, Singa betina mulai kesal, hahah.
Aku merengsek turun, tertawa-tawa sambil berlari menyambar handuk dan masuk kamar mandi.
"Oh yah Lun."
Aku mendongak dari balik Kamar mandi
"Punya kamu besar." Kataku sambil terkekeh, Luna yang sudah di rundung sebal langsung melempariku dengan bantal, sebelum bantal itu mengenaiku, aku segera menutup pintu kamar mandinya.
Suara dentuman kecil terdengar, bantal itu tepat mengenai pintu.
"RAKAAAAAA!" Amukan Luna menggelegar sampai kamar mandi, saya hanya tertawa saja. Lucu juga melihat wajah marahnya Luna, atau wajah malunya Luna(?)
Kami sedang sarapan, dengan Selena yang sudah geger pengen pindah sekolah.
"Ya Ma..." Rajuknya
Selena ini berumur enam belas tahun, yups, seumuran dengan Luna dan dia kelas satu SMA di SMA SN (Science Nusantara)
"Kenapa alasannya pengen pindah coba?" Mama bertanya baik-baik, Mama memang selalu baik.
"Ada Kak Luna, wooh dia keren banget Ma." Ucap Selena heboh sampai makanan di mulutnya ada yang keluar.
"Makan dulu baru ngomong." Omelku menatapnya datar.
Dia menatapku sebal, lalu mencubit lengan atasku.
"Jangan menatapku begitu!" Katanya tidak terima.
"Pasti kak Luna nggak betah tinggal sama kak Ivan, galak, jutek, mukanya datar mulu lagi!" Selena ngedumel lalu sambil melahap sesuap nasi ke mulutnya.
Heee!
Luna tertawa pelan, lalu menegak air minumnya, dia sudah selesai makan.
"Emang galak, ngeselin lagi." tambah Luna kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Galak Itu Suamiku
Fiksi Remaja16+ Bagi Raka, menikah dengan Aluna itu bencana, seperti Gempa dengan kekuatan 10 SR. Dan sialnya, dia tidak bisa mengelak karena perjodohan konyol orang tuanya. Dan, bagi Aluna, menikah dengan Raka adalah ajang balas dendam, karena Raka yan...