Peluk
Aku membolos dari sekolah, ya kali aku nggak bolos sedangkan seragamku sudah banyak darah bekas mimisan Raka. Ohya, Raka di Pulang kan kerumah Mama, orang tua Raka. Karena teman-temannya tahu Raka tinggal disana. Aku juga ikut pulang kerumah mama Raka, menemui nya.
Reaksi Mama saat aku kesana sangat heboh karena banyak bercak darah di seragamku, aku menjelaskan kalau Raka mimisan dan pakaianku kena korbannya.
"Ivan itu sejak kecil memang gampang sakit, apalagi kalau kecapean." tutur Mama.
"Terus, Ivan juga kalau lagi sakit manja banget, mama harap kamu sabar yah ngadepin Ivan."
"Hm, iya Ma." gumamku.
"Yaudah, ganti baju yah, punya Raka aja yah, soalnya punya Mama ataupun Selena kayaknya nggak muat di badan kamu. " kata Mama.
Aku hanya mengangguk, lalu menuju kamar Raka. Aku lihat Raka sedang tidur, kelihatannya nyenyak sekali. Aku segera membuka seragamku, kayaknya nggak apa-apa kan, ganti di sini, toh, Raka juga sedang tidur pulas.
Aku memilih-milih beberapa baju yang aku rasa cocok aku kenakan. Aku melihat kaos hitam dengan lambang Akatsuki, saat ku kenakan ternyata tidak begitu buruk.
Hm, ternyata Raka juga suka Naruto, Ya.
Aku tidak mengganti Rok ku, karena memang tidak ada darah dan tidak kotor juga.
"Eem."
Raka bersuara, namun matanya masih terpejam, mengigau mungkin.
Terakhir kali aku kesini saat aku dan si galak resmi menikah dua minggu yang lalu, Mama Raka sangat baik, Papanya juga sama, dan Selena juga adik penurut. Kayaknya semua orang dia sini ramah-ramah, ya, kecuali Raka.
Aku membawa seragamku ke kamar mandi, lalu ku rendam dengan deterjen dan ku tinggalkan begitu saja.
"Nanti biar Teteh aja yah yang nyuci." tutur Teh Ijah, asisten rumah Raka. Aku hanya tersenyum ke arahnya "Nggak usah teh." jawabku.
"Beneran?"
"Iya cuma satu doang ini kok."
Aku kembali lagi ke kamar Raka, dan lagi-lagi dia masih tidur, aku ikut naik ke kasur, merengsek masuk dalam selimut yang dia pakai. Aku membelakanginya, dan mengambil ponselku di pinggir tempat tidur.
Ketika aku lagi asik melihat-lihat Instagram, ada pergerakan dari belakangku.
"Ngapain lo kesini." Tanyanya.
Aku mendengus "Nyusul lo lah." gumamku masih dengan posisi yang sama.
Aku mampu merasaman Raka mendekat ke arahku. "Terus kenapa pake baju gue." omelnya.
Aku hanya memutar bola mataku malas. Lalu segera berbarik ke arahnya.
"Aw!" kening kami bertabrakan. Lalu kompak mengaduh.
Aku menatap Raka, jarak kami sangat dekat, hanya beberapa CM saja. Raka juga sama memperhatikanku dengan tatapan anehnya, tatapan yang tidak bisa aku tebak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Galak Itu Suamiku
Dla nastolatków16+ Bagi Raka, menikah dengan Aluna itu bencana, seperti Gempa dengan kekuatan 10 SR. Dan sialnya, dia tidak bisa mengelak karena perjodohan konyol orang tuanya. Dan, bagi Aluna, menikah dengan Raka adalah ajang balas dendam, karena Raka yan...