6

119K 5.6K 253
                                    

Peluk

Aku membolos dari sekolah,  ya kali aku nggak bolos sedangkan seragamku sudah banyak darah bekas mimisan Raka.  Ohya,  Raka di Pulang kan kerumah Mama,  orang tua Raka.  Karena teman-temannya tahu Raka tinggal disana.  Aku juga ikut pulang kerumah mama Raka,  menemui nya. 

Reaksi Mama saat aku kesana sangat heboh karena banyak bercak darah di seragamku,  aku menjelaskan kalau Raka mimisan dan pakaianku kena korbannya. 

"Ivan itu  sejak kecil memang gampang sakit,  apalagi kalau kecapean." tutur Mama. 

"Terus,  Ivan juga kalau lagi sakit manja banget,  mama harap kamu sabar yah ngadepin Ivan."

"Hm,  iya Ma." gumamku. 

"Yaudah,  ganti baju yah,  punya Raka aja yah,  soalnya punya Mama ataupun  Selena kayaknya nggak muat di badan kamu. " kata Mama. 

Aku hanya mengangguk,  lalu menuju kamar Raka.  Aku lihat Raka sedang tidur,  kelihatannya nyenyak sekali.  Aku segera membuka seragamku,  kayaknya nggak apa-apa kan,  ganti di sini,  toh,  Raka juga sedang tidur pulas. 

Aku memilih-milih beberapa baju yang aku rasa cocok aku kenakan.  Aku melihat kaos hitam dengan lambang Akatsuki,  saat ku kenakan ternyata tidak begitu buruk. 

Hm,  ternyata Raka juga suka Naruto,  Ya.

Aku tidak mengganti Rok ku,  karena memang tidak ada darah dan tidak  kotor juga. 

"Eem."

Raka bersuara,  namun matanya masih terpejam,  mengigau mungkin. 

Terakhir kali aku kesini saat aku dan si galak resmi menikah dua minggu yang lalu,  Mama Raka sangat baik,  Papanya juga sama,  dan Selena juga adik penurut.  Kayaknya semua orang dia sini ramah-ramah,  ya,  kecuali  Raka. 

Aku membawa seragamku ke kamar mandi,  lalu ku rendam dengan deterjen dan ku tinggalkan begitu saja. 

"Nanti biar Teteh aja yah yang nyuci." tutur Teh Ijah,  asisten  rumah Raka.  Aku hanya tersenyum  ke arahnya  "Nggak usah teh." jawabku. 

"Beneran?"

"Iya cuma satu doang ini kok."

Aku kembali lagi ke kamar Raka,  dan lagi-lagi dia masih tidur,  aku ikut naik ke kasur,  merengsek masuk dalam selimut yang dia pakai.  Aku membelakanginya,  dan mengambil ponselku di pinggir tempat tidur. 

Ketika aku lagi asik melihat-lihat Instagram, ada pergerakan dari belakangku. 

"Ngapain lo kesini." Tanyanya. 

Aku mendengus  "Nyusul lo lah." gumamku masih dengan posisi yang sama. 

Aku mampu merasaman Raka mendekat ke arahku.   "Terus kenapa pake baju gue." omelnya.

Aku hanya memutar bola mataku malas.  Lalu segera berbarik ke arahnya. 

"Aw!" kening kami bertabrakan.  Lalu kompak mengaduh. 

Aku menatap Raka,  jarak kami sangat dekat,  hanya beberapa  CM saja.  Raka juga sama memperhatikanku dengan tatapan anehnya, tatapan yang tidak bisa aku tebak. 

Ketua Osis Galak Itu  Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang