52 (Aluna)

75.1K 3K 232
                                    

Ulasan masa lalu

"Sel, kita harus menang yah..." Kataku saat kami sedang makan malam, ini hari ke tiga kami di karantina di Yogyakarta. Ya, OSN kali ini berlangsung di Yogyakarta.

Dengan senyuman manis khas Sela, dia mengangguk mengiyakan. "So pasti, kita harus mengharumkan nama baik sekolah dan kita akan menuju ITB sama-sama." Ucap nya menggebu-gebu

Ya, aku, Sela, Indra dan Febi harus masuk ITB bareng-bareng. Kan lucu yah.

Nanti Aluna di Jurusan Biologi Murni
Sela di Fisika Murni
Indra di Teknik
Dan Febi di Oseanografi

Sela itu temen yang paling baik banget, pas Febi sama Indra suka ngejek, dia justru membelaku, ucapan nya lembut banget, dan murah senyum. Makanya  di sukai banyak orang, termasuk Indra.

"Habis selesai makan, kita belajar bareng-bareng lagi yah." Indra ikut membaur, lalu aku dan Sela mengangguk mantap.

Bukan psikis kami tak setres, bukan pula hati kami tak rindu keluarga. Tapi disini, semuanya sama, sama-sama pusing, sama-sama memperjuangkan sebuah mimpi.

Mungkin, jika bukan karena Kak Marina, aku nggak akan bisa sampai sejauh ini. Olimpiade tingkat Kota, Kabupaten, Provinsi, itu sulit banget. Apalagi tingkat Nasional coba.

Setelah selesai makan, kami berkumpul di kamarku, untuk membahas materi yang tadi di ajarin sama Mentor. Indra dengan lihai mengajari tentang itu, yaps, Indra ini kecerdasan nya paling menonjol di antara kami bertiga.

"Ngerti nggak?" Tanya Indra sekali lagi, aku mengangguk-anggukan kepala, antara ngerti sama mengantuk. Sela bahkan sudah tidur di sampingku.

"Yaelaaah... Malah tidur si Sela." Gerutu Indra pelan.

Lalu merapihkan buku-buku yang tercecer di lantai. "Yaudah, gue balik ke kamar lagi. Selamat malam Aluna." Kata Indra lembut sambil mengacak-acak rambutku pelan.

Aku hanya mengangguk, lalu setelah Indra keluar kamar, langsung ku-jatuhkan diriku di kasur empuk.

***

Semuanya usai, kami saling bergembira tatkala nama kami di panggil di atas panggung kebanggaan. Aluna Ratu Az-Zahra pemenang OSN bidang pelajaran IPA ke satu meraih medali Emas.

Sela Oktavia pemenang ke tiga OSN dalam bidang pelajaran Matematika meraih medali Perunggu.

Indra Mahendra, pemenang ke satu OSN dalam bidang pelajaran IPS meraih medali Emas

Kami saling berpelukan riang gembira, usaha kami tidak sia-sia, perjuangan kami membuahkan hasil yang memuaskan.

"Selaaa... Selamat yah!" Aku berteriak kencang sekali, sampai-sampai dia menutup kedua telinganya. Dia tersenyum, lalu menbalas pelukanku.

"Selamat yah Lun, dapet Emas." Ucapnya pelan.

Aku tertegun, bukan itu yang aku pikirin. "Sela cuma dapet Perunggu." Katanya dengan mimik wajah yang sedih.

Aku tersenyum, lalu mengangkat sudut bibir Sela dengan tanganku, "Matematika kan, susah Sel. Dapet yang ketiga aja sudah bersyukur lho."

"Iya tapi Sela malu. Kamu dapet Emas, Indra juga dapet Emas. Eh Sela cuma dapet Perunggu." Keluhnya lemes.

"Kan masih bisa tahun depan Sela, jadi nanti tahun depan harus semangat lagi, harus lebih sungguh-sungguh lagi." Ucapku mendukung Sela.

Ketua Osis Galak Itu  Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang