34

76.3K 3K 95
                                    

Indra dan anak osis

"Gue tunggu di ruang Osis yups!" Kata Melyn sambil melalang pergi.

Ini memang sudah pulang sekolah, dan tiba-tiba ada rapat dadakan untuk menentukan panitia di acara Darmawisata yang tinggal menghitung hari.

Tapi ini saya kebelet pipis, jadi harus ke kamar mandi dulu, kan, nggak lucu di tengah-tengah rapat justru ijin untuk ke kamar mandi.

"Heh." Saya menoleh ke belakang.

Ada Indra disana sambil menjinjing tasnya. Mukanya menatapku nggak suka.

"Kenapa Luna nggak sekolah?" Tanyanya dengan mata menyelidik.

"Nanti gue pengen pipis-" ujarku, ini saya sudah di ujung masalahnya.

"Apa susahnya tinggal bilang." Ucapnya tajam seraya mencekal bahuku untuk tidak kabur.

Tanganku memegangi bagian sensitifku takut kalau tiba-tiba ngompol.

"Ish." Aku melepaskan cekalannya. Lalu lari sekuat mungkin untuk sampai ke kamar mandi yang tinggal lima langkah lagi.

Phuuf...
Lega!

"Jadi." Kata Indra menodong di pintu kamar mandi.

"Hapenya nggak aktif, dan dia nggak masuk." Katanya seakan mengintrogasiku

Aku membuang nafas gusar.

"Em... Luna sakit." Cicitku.

Dia mengeratkan pandangannya, "Sakit apa?" Tanyanya

"Demam, katanya gejala Tetanus." Jawabku.

"Terus Lunanya ada dimana?"

"Di rumah sakit."

Dia mengepalkan jari-jarinya.

"Goblog lo!" Umpatnya tajam

"Aluna lagi di rumah sakit, lo malah disini. Suami macam apa lo itu!" Katanya sambil menahan marah.

"Gue suami yang baik." Kataku datar.

Dia mendorong bahuku.

"Bodoh, mana ada suami yang ninggalin istrinya sendirian di rumah sakit!"

Saya cuma diam,  "Jawab anjir!" Bentaknya.

"Udah lah, gue mau rapat ini."

Dia menyeringai marah, lalu mendorong bahuku sekali lagi.

"Nyesel gue percaya sama lo, jangankan buat jagain dia, bahagiain dia. Buat sekedar nemenin lo nggak mampu, BANGSAT!" Katanya sambil menekan kata bangsat.

"Gue punya alasan." Tutur ku.

"Alasan apa? Alasan biar lo ketemu sama Sela." Ucapan dia sarkas, itu sangat membuktikan sekali kalau sayangnya Indra ke Aluna tidak main-main.

"Ada yang jahilin Luna-

"Maksud lo?" Kini, nada bicara Indra sedikit rendah.

Ketua Osis Galak Itu  Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang