Kiranti rasa cinta
"KYAAAA! Aku memekik hebat pagi ini, masalahnya sprainya berdarah-darah karena darah Haid-ku. Raka yang sedang solat subuh bahkan terperanjat kaget dan membatalkan solatnya. Dia langsung berlari, sambil menatapku panik.
"Ada apa?" Tanyanya
"Tembus." Cicitku.
Dia memutarkan bola matanya, "IH LUNAAAA!" sekarang Raka justru yang gantian teriak, mungkin kesal karena solatnya terganggu.
Dia berbalik ke sajadahnya dan memulai solat subuh kembali, aku buru-buru mengambil handuk dan melepas Sprai dari kasur, masuk ke kamar mandi, untuk merendam Sprai dan sekalian mandi
Selesai mandi, kulihat Raka sedang membaca buku sambil duduk bersila di kasurku, dia ini berasa nggak punya kamar dan tempat tidur, selalu ngungsi di kamarku.
"Tadi aku pikir itu darah nyamuk." Ujarnya tanpa menoleh ke arahku.
Heee.
"Mana ada darah nyamuk sebanyak itu." Dengusku
"Ya mana kutahu, aku cari-cari nggak ada yang terluka, baik aku maupun kamu." Ucapnya lagi, dia menutup bukunya lalu memasukannya kedalam tas.
"Darah Haid itu selalu keluar begitu saja?" Tanya Raka heran.
"Ih kepo."
"Ya habisnya, banyak banget sampe bajuku kena juga." Omel Raka.
Hee?
"Beneran? Terus bajumu mana?" Tanyaku agak panik.
"Udah aku cuci, bau ternyata."
Dia tuh sadar nggak sih, ini saya perempuan, saya sedang haid, dimana-mana darah Haid itu emang bau sedikit amis.
"Ya Maaf!" Ucapku sewot.
Dia mencibirkan bibirnya, "Santai aja, itu pengalaman buat aku." Katanya sambil terkekeh.
"Pengalaman apaan!" Aku mengucapkannya dengan sewot.
Bukannya menjawab, dia justru tertawa sumbang, sambil mengacak-acak rambutnya, eauh! Sok keren, tapi dia emang keren. Apa sih yang kurang dari dia? Pengen ku ejek-ejek nantinya.
Masa aku bilang bodoh? Kan dia pinter, mau kubilang jelek tapi dia ganteng, mau kubilang Kampret, tapi sayang.
"Makan yuk." Ajak Raka, ini sudah jam setengah tujuh masih ada kesempatan untuk sarapan sebelum UTS berlangsung.omong-omong ini UTS kami terakhir disekolah, dan minggu depan sudah diadakan Class meeting.
***
Sekolah sudah ramai, meski jam menunjukan belum pukul tujuh. selama UTS ini, aku selalu datang pagi karena di paksa oleh Raka.
Raka berhenti di depan ruangannya, lalu melirikku sambil mengusap-usap kepalaku
"Aku masuk dulu." Ucapnya seraya melempar senyum, aku mendengus kesal sambil merapihkan rambutku lagi, dia tertawa pelan lalu kujulurkan lidahku mengejeknya. Aku berlari untuk masuk ke ruanganku, lalu seolah tersadar, aku buru-buru pindah haluan untuk berlari mengejak Raka yang masih berdiri diam di ambang pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Galak Itu Suamiku
Teen Fiction16+ Bagi Raka, menikah dengan Aluna itu bencana, seperti Gempa dengan kekuatan 10 SR. Dan sialnya, dia tidak bisa mengelak karena perjodohan konyol orang tuanya. Dan, bagi Aluna, menikah dengan Raka adalah ajang balas dendam, karena Raka yan...