Chapter 6 : Gara-gara lambe

2.3K 138 9
                                    

Hei, aku butuh vote dan komentar kalian untuk buat aku semangat nulis. Mohon ya teman-teman, terima kasih banyak sudah membaca cerita absurd ini! Hehehe, massive love💙💙

---------

"Aku tunggu dimobil aja ya, Mas, sama Mike dan Michelle." pinta Icha saat mobil Rian berhenti didepan salah satu kedai Ice cream.

"Masuk aja, gapapa."

"Gak mau, nanti keciduk lambe." tolak Icha.

"Pake hoodieku, mau?." tawar Rian.

"Gak usah, Mas. Kamu pake apa kalo aku pake hoodie kamu?." tolak Icha

Masak Icha pake hoodie Rian? Rian pake apa? Kaos dalem doang gitu? Kan gak mungkin banget!

"Aku pake baju lagi didalemnya, Cha. Pake kaos."

"Aduh, udah deh gak usah." tetep Icha menolak, akan lebih parah kalo dia keciduk lambe pake hoodienya Rian. Gak bisa bayangin!.

"Om, Tante, kok kita gak tulun?." tanya Mike

Icha sedikit memutar badannya kebelakang, berbicara pada ponakannya. "Om Rian aja yang turun, kita dimobil aja ya?." ujar Icha.

"Yah, kok gitu Tante?." ujar Michelle kecewa.

"Yasudah, kamu tunggu dimobil sendiri, biar aku sama Mike dan Michelle yang turun." ujar Rian.

"Ribet, Mas. Gak usah, biarin aja mereka disini sama aku."

"Gak papa. Kasian loh mereka mau turun tapi gak dibolehin. Kan tadi janjinya mau ajak mereka makan disini beli ice cream." tutur Rian.

"Nanti kapan-kapan kan bisa."

"Janjinya kan malam ini." sanggah Rian.

Mereka malah berdebat kecil hanya karena masalah seperti ini. "Yaudah, aku turun juga." ujar Icha mengalah.

"Yasudah.''

"Ada masker gak?." tanya Icha.

"Ada, di dashboard."

"Bilang kek, dari tadi." protes Icha.

Kalo Rian bilang ada masker dari tadi kan gak perlu ribet dan berdebat. Icha sebel. "Kamu gak nanya." tutur Rian, setelah itu keluar dari mobil. Icha hanya mendengus sebal.

Akhirnya, keempatnya turun dari mobil dan masuk kedalam kedai Ice Cream itu. Suasananya cukup ramai, namun dikasir antrian tidak panjang.

Rian menggandeng kedua anak kecil yang dari tadi gak mau jauh dari Rian, sedangkan Icha hanya membuntuti dari belakang. Akhirnya, mereka berjalan kearah kasir. "Mike sama Michelle mau yang mana?." tanya Rian.

"Aku ini."

"Mike ini, Om."

"Terus apalagi?." tanya Rian.

"Itu aja, Om.". Rian mengangguk mengiyakan, lalu menolehkan kepalanya kesamping, ke arah Icha yang sedang bersidekap dada memandangi penjuru kedai.

"Kamu mau apa, Cha?." tanya Rian.

Icha menatap Rian, "Samain aja."

"Samain sama siapa?."

"Kamu."

"Yang ini? Mau?." tunjuk Rian yang dibalas anggukkan oleh Icha.

"Apalagi?."

"Itu aja." jawab Icha singkat.

Icha bener-bener lagi gak mood. Hari pertama, terus liat ponakannya gak mau jauh-jauh dari Rian, sampe dicuekin sama Rian, terus debat kecil sama Rian, bener-bener ngehancurin Mood Icha yang dari awal tidak baik, makin tidak baik.

Lucky (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang