17 AM : Problem, Problem, Problem...

1.2K 125 34
                                    

November, 2023

"Hai, Aallysa....."

Rian dan Icha yang sedang ada disalah satu restoran menoleh kesamping. Keduanya sedang menikmati makanan mereka.

Disamping mejanya, Raka, berdiri tegap memandang keduanya.

Icha yang duduk disebelah Rian langsung meraih lengan Rian. Rian menatap Raka dengan santai.

"Apa kabar, Aallysa?"

"Baik." Sahut Icha singkat dengan tatapan tajam kearah Raka.

"Ooooh, beneran nikah?"

Rian masih menatap Raka santai, karena Raka juga tidak bertingkah aneh-aneh.

"Enakan mana, aku atau dia?" Pertanyaan bernada aneh itu dilontarkan Raka.

Rian mulai menatap laki-laki itu tajam. Icha juga sama.

"Lo mau aja dapet bekas gue." Ujar Raka pada Rian dengan senyum miringnya.

"Kita lagi makan, bisa tolong gak usah ganggu?" Rian mencoba memberi respon biasa pada laki-laki ini.

Raka terkekeh. "Gini deh, lo harusnya berterima kasih sama gue. Waktu itu, gue masih sadar. Masih bisa nahan untuk enggak ngambil 'harta' nya Icha. Padahal istri lo sih, gak masalah untuk ngasih itu ke gue. Malah, dia yang mau kasih secara cuma-cuma."

Rian menatap laki-laki ini tajam. Apa maksudnya?

"I think you know what I mean." Sambung Raka

"Raka!" Sentak Icha

"Kenapa, sayang?"

Rian sudah tidak mood untuk makan. Laki-laki itu memanggil pelayan untuk bayar, lalu berdiri. Ia juga mengajak Icha berdiri, lalu pergi.

Raka menahan lengan Icha yang membuat Icha berhenti. Rian juga berhenti, karena Icha menggenggam lengannya.

"Kalau kamu mau lanjutin permainan kita waktu itu, boleh. Just call me." Tutur Raka dengan senyum miringnya.

Rian hendak maju untuk menonjok wajah laki-laki bajingan itu, namun ditahan Icha. "Mas...." Icha mendorong Rian menjauh dari Raka. Hampir semua mata pengunjung itu mengarah ke mereka.

Akhirnya, Icha berhasil membawa Rian keluar dari sana. Mereka pulang.

Selama diperjalanan, hanya keheningan yang terjadi. Rian tidak berbicara apa-apa. Icha tahu Rian sedang menetralkan emosinya.

Sampai dirumah pun, Rian langsung turun dari mobil dan naik masuk kerumah tanpa menunggu Icha.

Icha hanya membuntuti Rian sampai kamar.

"Mas ......"

Rian hanya meliriknya sejenak.

"Mas......"

"Aal, bisa tolong masakin mas indomie? Mas lapar." Pinta Rian tiba-tiba.

Icha sontak mengangguk. "Makan disini atau-----"

"Disini aja." Potong Rian

Icha mengangguk dan pergi dari hadapan Rian. Icha pikir, suaminya marah dengannya.

Beberapa menit kemudian, Icha datang dengan membawa nampan berisi semangkuk mie instan dan segelas air.

"Mas, ini."

Rian menghampiri Icha. Memilih duduk dilantai bawah dekat ranjang.

"Makasih. Maaf ngerepotin."

Icha menggeleng.

Lucky (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang