"Istirahat, Mas berangkat dulu ya. Kabarin Mas terus." Rian mengecup puncak kepala sang istri. Dia akan segera ke Bandara untuk berangkat ke Denmark.
Icha memasang wajah cemberut. "Mau ikutttttt." rengek Icha.
"Kamu kan bukan jadwal berangkat di tournament ini?"
Icha hanya mendengus sebal. ''Jangan macem-macem disana." peringat Icha.
Rian terkekeh. "Aku pernah macem-macem emangnya?"
Icha tidak menyahut. "Udah, nanti aku telat." ujar Rian sembari bersiap menarik kopernya keluar dari kamar.
"Mas." Icha menahan tangan Rian.
"Kenapa?"
Icha menatap Rian dalam. "Kenapa?" tanya Rian lagi.
"Cium kening doang?" tanya Icha.
Rian mengernyitkan dahinya tanda bingung. Maksudnya?
Rian terkekeh, kemudian mencium kedua pipi Icha bergantian. "Udah, kan?" tanya Rian.
Icha masih mendengus sebal. "Kenapa masih cemberut?" tanya Rian. Rian juga heran, Icha sudah beberapa hari ini super manja dan tak malu untuk minta cium. Padahal, Icha kan malu urusan seperti itu.
"Masih kurang?" tanya Rian.
Icha mengangguk. Rian terkekeh. "Kamu tuh aneh banget, loh."
Rian menarik Icha mendekat kearahnya. "Mau dimana lagi?" ledek Rian.
"Basa-basi!" cibir Icha.
Rian terkekeh. Setelah itu kekehannya terhenti. Laki-laki itu mulai mendekatkan wajahnya, dan menarik Icha lebih dekat lagi. Tangan perempuan itu sudah ada dikedua pundak Rian.
Rian mencium ujung hidung Icha sembari terkekeh. ''Tuh, udah." ledek Rian.
Icha memukul pelan bahu Rian. Laki-laki itu terkekeh sembari menyatukan kedua ujung hidung mancung mereka. Kekehan itu berganti dengan senyum simpul. "Jangan kangen ya?" ujar Rian.
"Kangennnnnn." rengek perempuan itu.
Rian terkekeh. Namun kekahannya berhenti saat Icha menempelkan bibirnya secara tiba-tiba dibibir Rian. Icha memulai duluan ciumannya. Rian mau tidak mau mengikuti.
Cukup lama. Sampai akhirnya, Icha melepaskan ciuman mereka dan mendorong kecil bahu Rian. "Sana, pergi!" ujarnya.
Rian terkekeh. "Gak sabar banget, sampe nyosor gitu." ledek Rian.
Icha memutar bola matanya malas. "Biar kamu cepet pergi!" alibi Icha.
Rian terkekeh. Icha menaiki tangga menuju tempat tidur mereka. "Aku pergi dulu yaaaaa!" pamit Rian sedikit teriak.
Icha mengintip dari pagar pembatas kaca yang ada diatas. "Sanaaaaaa!"
**
"Bibi yang telepon Mama kalau kamu dibawa ke IGD. soalnya bibi gak tahu mau hubungin siapa lagi, Rian kan lagi kerja diluar."
Icha sedang ada di IGD salah satu rumah sakit memang, tadi sebelum berangkat kerja, dia pingsan dan langsung dibawa kerumah sakit.
"Kita hubungin Rian nomornya gak aktif." ujar Stephanie.
"Mas Rian dipesawat. Jam lima sore kemarin berangkat dari Paris."
Paris ke Indonesia memakan waktu delapan belas jam. Kalau berangkat jam lima sore waktu Indonesia, berarti akan sampai di Indonesia pukul sebelas siang ini. Sekarang, waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky (Rian Ardianto)
FanfictionBasically, cerita tentang betapa keduanya merasa beruntung bisa dipersatukan dalam kisah cinta penuh lika-liku. Main cast : Rian Ardianto Wednesday, January 29th, 2020.