35 AM : Jogjakarta

1.5K 127 18
                                    

Hi, guys, maaf lama banget ya aku gak update. Hehehw, sibuk gengges, monmaap yak. Ya happy reading aja lah yaaa!

**

Februari. Jogjakarta.

"Selamat ulang tahun, Om Yaaaannnn!" Teriak keponakan-keponakan Rian saat pukul dua belas malam ia membuka pintu kamar nya begitu mendengar ketukan pintu.

Rian terkekeh, Icha dibelakangnya tertawa kecil, lalu menghampiri suaminya, berdiri disamping laki-laki itu.

"Selamat ulang tahun ya, Yan. Semoga apapun doa terbaik untuk kamu terwujud. Aamiin." Ujar sang mama.

Rian tersenyum. "Aamiin, makasih, Ma."

"Peluk dong mamanyaaaa!" Celetuk Icha.

Rian terkekeh lalu memeluk Mamanya.

"Selamat ulang tahun, Yan. Semoga bisa jadi ayah yang baik." Ujar Mbak Novi

"Terima kasih, Mbak."

"Selamat ulang tahun, Om! Sehat selalu, jaya selalu!" Ujar Hazel

"Selamat ulang tahun Om Riannnn!"

"Makasih semuaaaa!" Balas Rian dengan senyum merekah.

Rian meniup api diatas lilin yang ada ditengah-tengah kue ulang tahunnya, lalu mereka potong kue dan makan kue. Didalam kamar Rian masih.

"Yasudah, udah tengah malem, Tante Icha nya mau istirahat, balik kekamar masing-masing." Ujar Mama Rian

Mereka pun bubar. Acara selesai untuk malam ini.

"Kamu gak mau makan kuenya?" Tanya Rian. Icha menggeleng. Icha sedari tadi tidak mau makan kue ulang tahun yang daritadi mereka santap.

"Kenapa? Biasanya hobbi." Ujar Rian

"Gak pengen."

"Yasudah, tidur aja. Udah malem."

Icha membaringkan tubuhnya, begitu pun Rian. Laki-laki berbaring miring menghadap Icha. Tangan laki-laki itu terulur mengelus perut Icha yang sudah terlihat agak buncit. Sudah tiga bulan usia kandungannya.

"Mas, selamat ulang tahun." Ujar Icha.

Rian tersenyum. "Iya. Makasih, ya?"

"Sini dulu, aku mau bisikin sesuatu." Pinta Icha

Rian mendekatkan telinganya kearah wajah Icha.

Cup.
Rian malah terkekeh begitu Icha mencium pipinya singkat. Rian menjauhkan tubuhnya dan menatap Icha dengan tatapan meledek.

"Modus." Ejek laki-laki itu.

Icha terkekeh. "Aku gak bisa kasih kamu apa-apa. Jadi, itu aja hadiahnya." Jelas Icha.

Rian tersenyum lebar. "Kamu disini, udah jadi kado paling indah dihidup aku, Aal." Ujar Rian.

"Malah, aku dapet triple kado ulang tahun special di tahun ini." Sambung Rian

Icha menautkan alisnya, tanda bingung. "Dihadiahin kamu disini. Ada Kafi juga, dan yang terakhir dapat hadiah terindah, ada dia diperut kamu." Jelas Rian sembari mencium perut Icha.

Icha tersenyum lebar.

"Aku takut dan sempat pikir kalau ulang tahun di tahun kemarin jadi ulang tahun terakhirku tanpa kamu." Ujar Rian.

Icha tersenyum tipis. "Untungnya, itu gak terjadi. Kamu masih disini sama aku. Aku seneng. Aku mau selamanya sama kamu, Aal. Selamanya, sampai aku mati." Sambung Rian.

Lucky (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang