Chapter 25 : Home.

1.7K 127 0
                                    

Hallo, hallo, welcome back! Selamat membaca aja lah ya, hehehe.

Like dan komentar nya jangan lupa ya, peeps!

**

Apa yang ditakutkan Rian terjadi. Di babak final beregu Sea Games 2019, Fajar/Rian gagal menyumbang angka untuk Indonesia. Kedudukan berubah menjadi satu sama dengan Malaysia.

Fajar/Rian keluar lapangan dengan kepala menunduk dan tatapan kecewa. Terlebih, Rian. Kalah di babak final beregu apalagi melawan non-unggulan adalah sebuah kekalahan yang tak pernah ingin didapatkan oleh atlet mana pun. Ini patah hati terdalam Fajar/Rian.

Icha menatap sedih keduanya di Mix Zone. Namun, Icha masih terus mencoba menyemangati mereka dengan kode-kode yang diberikannya. Fajar dan Rian hanya membalas dengan senyuman kecil.

Beruntungnya, pasangan penentu yaitu Wahyu/Ade mampu memenangkan laga terakhir sehingga Indonesia menyabet medali emas beregu putra.

Indonesia Raya kembali berkumandang. Lagi dan lagi, sukses membuat Icha merasa terharu.

Tournament hari ini telah usai. Begitu sampai di hotel, Icha menghampiri kamar Fajar/Rian.

Fajar muncul membukakan pintu begitu pintu sudah Icha ketuk. "Cha, nyari Jombang?'' tanya Fajar.

"A' semangat terus ya?"

Fajar tersenyum lebar. "Udah lewat, gak papa. Sorry ya tapi, gagal nyumbang point, hampir aja ngelepas emas." ujar Fajar.

"Ayo bangkit ditahun depan, ya?"

Fajar mengangguk sembari memamerkan senyum manisnya. "Coba gue punya cewe kaya lo, ya...."

Icha terkekeh. "Lo sih, yang kemaren gak ditembak-tembak, jadi dilepas kan sama dia."

Fajar terkekeh. "Yaudahlah, udah ada yang baru juga gue."

"Wih, siapa nih?"

"Kepooooo!!"

Icha terkekeh. Setidaknya, Fajar sudah kembali ceria. "Mas Rian lagi ngapain?" tanya Icha.

"Main hape dikasur. Mau gue panggilin?"

Icha mengangguk mengiyakan. "Sebentar." Fajar masuk kekamarnya.

Tak lama, Rian keluar dari kamar mereka. "Kenapa, Cha?" tanya Rian.

Icha tersenyum kecil. "That's okay, Mas." ujar Icha.

Rian yang mengerti maksud Icha tersenyum miris. "Lagi, kan?"

"Gak apa-apa. Ayo bangkit! Individual masih ada."

Rian menghela nafas kasar. "Aku bahkan sudah gak percaya sama diri aku lagi, Cha." tutur nya.

Icha menatap Rian yang menatapnya dengan tatapan sendu. "Aku bener-bener ngerasa bersalah. Kalau tadi kita gagal dapat emas, gak akan pernah aku maafin diri aku sendiri." tutur Rian.

"Gak boleh gitu, ah." Icha memeluk Rian. Rian benar-benar terlihat hancur hari ini.

"Mas, kalau kamu ngerasa hancur hari ini, gak apa-apa. Tapi gak untuk besok. Hari ini, kamu bisa nangis sepuasnya. I'll be here for you. Tumpahin semuanya sama aku. Jadiin aku rumahmu. Nangis dihadapanku karena hal ini gak akan meruntuhkan harga diri kamu." tutur Icha.

Mendengar penuturan Icha, Rian sontak membalas pelukan Icha. Kali ini, Rian yang menenggelamkan wajahnya dilekukan bahu Icha. Icha mengelus lembut punggung laki-laki itu.

"Hari ini mungkin kamu jatuh, tapi besok, kamu harus bangkit. Mas, aku disini. Aku akan selalu support kamu. Bangkit, ya?" kali ini tangan Icha terulur untuk mengelus lembut rambut Rian.

Lucky (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang