Chapter 18 : Marry me?

1.9K 123 2
                                    

Hei masih kuat untuk puasa beberapa hari lagi? Dan masih kuat untuk ngejalanin quarantine? Semoga kalian semua selalu dalam lindungan allah.

Stay at home and stay safe ya everyone...

Jangan lupa comments dan votes ya. It means a lot to me!💙

**

"Assalamualaikum, Mas?,"

"Waalaikumsalam, kenapa, Cha?." tanya Rian dari seberang sana.

"Lagi ngapain?,"

Rian terdengar terkekeh. "Tumben, nanya gitu."

Icha kikuk. "Hehehe, gak boleh ya?"

"Lagi istirahat dikamar,"

"Sendiri?" tanya Icha.

"Iya. Kevin lagi main PS diruang tengah."

"Icha mau ngomong," Icha berbicara pelan-pelan.

"Iya, ngomong aja."

"Mas, jangan kaget ya?"

"Memangnya apa?."

"Kamu kapan nikahin aku?." Icha bertanya kepada Rian, Icha menggigit bibir bawahnya menahan malu.

"Apa? Ulang." pinta Rian.

Icha menarik nafas pelan lalu kembali berbicara. "Kamu kapan nikahin aku, Mas?." tanya Icha lagi.

Rian terdengar terkekeh. "Kamu disuruh siapa?"

Disuruh junior-junior lucknut!

"Enggak disuruh siapa-siapa." sahut Icha.

"Bentar, kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

"Mas, jawab aja apa susahnya?." desak Icha. Icha bener-bener pengen mengakhiri telepon ini secepatnya, udah malu banget.

"Aku harus jawab apa?" tanya Rian.

"Ya jawab kapan kamu mau nikahin aku!."

"Kita gak pernah bahas ini sebelumnya, loh."

"Makanya, bahas sekarang!." desak Icha.

Ini tolong banget, jawab sembarang aja Mas Rian, please.

"Kamu dimana?"

"Mas, jawab aja."

"Iya, kamu dimana?." tanya Rian lagi.

"Gor."

"Makan siang sama aku, kita bahas ini."

"Mas, gak bisa. Harus sekarang!."

"Aku gak bisa jawab...."

"Harus bisa!"

Rian terdiam. Kayanya Rian beneran gak tahu kalo ini dare buat Icha. "Mas, kapan? Kita udah pacaran lima bulan. Kapan kamu mau nikahin aku?" desak Icha.

"Nanti, sayang. Aku belum kepikiran."
Para junior mendengar percakapan itu dengan serius. Sedangkan Icha benar-benar lagi gak karuan perasaannya. "Kamu gak mau nikahin aku?." tanya Icha.

"Mau. Tapi gak sekarang. Gak bisa secepat ini."

"Yaudah."

"Nanti kita omongin ini, ya?"

"Gak usah. Gak penting"

"Aku ke gor sekarang."

"Enggak usah."

Lucky (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang