You and I
We dont wanna be like them
We can make it till the end
Nothin' can come betweenYou and I
Not even the god's above
Can separate the two of us
Nothin' can come between
You and ILagu one direction yang berjudul You and I seolah mewakili permintaan hati Icha dan Rian. Lagu ini terdengar Indah ditelinga kedua anak manusia ini. Lagu yang diputar ditaman ini, menambah kesan romantis bagi Icha.
"Suka sama lagunya?." tanya Rian yang dari tadi memperhatikan Icha yang sedang menikmati alunan lagu itu sembari ikut bernyanyi.
"This is one of the best song I've ever heard. This is one of my favourite." Ujar Icha
"Because the lyrics show what my heart wants." tambah Icha.
Rian mengerti maksud Icha, Rian juga suka liriknya. Rian merangkul Icha sembari menikmati alunan lagu itu. Icha menyenderkan kepalanya dibahu Rian, dan menatap Rian. The romantic thing that Icha has ever had, hehehe.
Icha mengambil hapenya dan memotret langit yang dipenuhi bintang. "Kenapa yang difoto cuma langitnya?." tanya Rian.
Icha menegakkan kepalanya, lebih tepatnya menjauhkan kepalanya dari bahu Rian dan menoleh menatap laki-laki itu. "Memangnya apalagi yang harus aku foto?." tanya Icha balik.
"Aku?."
Icha terkekeh. "Bukannya aku selalu foto kamu setiap kamu main?."
"Beda lagi itu mah." ujar Rian.
Icha terkekeh. "Ayo, kita selfie!." ajak Icha
Rian tersenyum. Mereka mulai selfie, hanya sekitar dua kali. "Foto selfie berdua kita yang pertama, harus dicetak!." ujar Icha
"Emang iya?.". Icha mengangguk sembari memperhatikan hasil foto tadi dihapenya.
"Kamu nyamannya gimana untuk kita, Cha?." tanya Rian.
"Maksudnya?."
Rian menghela nafas. "Aku maupun kamu menutup-nutupi hubungan kita. Aku gak mau orang lain tahu, karena aku gak mau kamu terima banyak hal-hal negatif nantinya. Kamu juga gak pernah mencoba untuk nunjukkin kalo kamu punyaku. Kamu nyaman kita seperti ini?." tanya Rian.
Icha memasukkan hapenya kedalam saku jaketnya. "Aku nyaman." jawab Icha.
Lalu melanjutkan ucapannya lagi. "Menjadi pacarmu itu, keinginan hampir semua wanita, Mas. Kalau mau nuruti ego dan keinginanku, aku mau banget menunjukkan keseluruh wanita-wanita itu, kalo ini aku, pacarmu. Tapi aku gak mau. Biarlah hubungan kita menjadi privasi kita, untuk saat ini. Karena aku belum siap menerima hal-hal yang mungkin akan terjadi setelah mereka tahu siapa aku. Ya, walaupun nantinya juga pasti akan ketahuan."
"Kamu gak risih sama gosip-gosip yang beredar?." Icha terkekeh mendengar pertanyaan Rian. "That question should be given to you." tutur Icha.
Rian terkekeh juga. "Kamu risih?." tanya Icha.
"Sometimes." ujar Rian. "Aku itu cuma atlet. Berjuang untuk negara. Harusnya, mereka cukup fokus ke itu aja. Bukan fokus ke hal-hal privacy, seperti soal hubungan-hubungan ku dengan perempuan manapun. Tapi, ya----kadang-kadang kalau dipikir-pikir, lucu juga sih, dan lumayan untuk jadi hiburan." jelas Rian.
Icha tersenyum mengiyakan. "Kamu risih?." kali ini Rian yang bertanya pada Icha.
"Mau jujur atau bohong?." goda Icha.
"Jujur, lah."
Icha terkekeh. "Gak risih, cuma sebel!." Rian terkekeh mendengar jawaban kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky (Rian Ardianto)
Fiksi PenggemarBasically, cerita tentang betapa keduanya merasa beruntung bisa dipersatukan dalam kisah cinta penuh lika-liku. Main cast : Rian Ardianto Wednesday, January 29th, 2020.