Chapter 3 : Cerita dibalik Tour Asia

2.6K 153 0
                                    

Selesai makan malam disalah satu restaurant khas makanan Indonesia di China, Rian dan Icha akhirnya memilih untuk keluar dari restaurant ini.

"Kita naik taksi aja deh ya, kamu pasti capek jalan kaki." ujar Rian.

"Jalan kaki aja, Mas. Aku gak capek."

"Naik taksi aja." ujar Rian sembari mengedarkan pandangannya mencari mobil bertuliskan taksi.

"Kamu aja naik taksi, aku jalan kaki aja, mau menikmati udara China malem-malem gini." ujar Icha sembari mulai melangkahkan kakinya. Namun, langkahnya terhenti karena tangannya ditarik oleh Rian.

Rian kembali mengaitkan tangan mereka berdua dan mulai berjalan bersama. "Gak jadi naik taksi?." tanya Icha.

"Gak jadi. Lebih baik aku nemenin kamu jalan kaki. Eh, bukannya kamu emang mau jalan kaki bareng aku kan?."

Icha lagi dan lagi menepuk pelan lengan kekar sebelah kiri Rian. "Godain aku terus, siapa yang ngajarin?." tanya Icha.

Rian terkekeh. "Kalo capek bilang ya?." tutur Rian.

"Emangnya kenapa? Kamu mau gendong aku?."

Rian menggeleng cepat. "Mau tak tendang langsung kehotel." ujarnya.

Jayus banget, wkwkwk.

"Garing banget Rian Ardianto." ujar Icha diiringi dengan kekehan diakhir.

Sepanjang perjalanan, tangan mereka masih saling mengait satu sama lain, diiringi dengan obrolan-obrolan kecil yang juga diselingi dengan candaan-candaan kecil.  Icha seneng banget pokoknya malem ini. Terima kasih ya, Rian Ardianto. Capek Icha hilang.

Perjalanan cukup jauh yang tidak terasa bagi keduanya, sekarang Icha dan Rian sudah sampai didepan kamar hotel Icha. Seperti biasa, dianterin Rian sampe depan kamar, hehehe.

"Selamat istirahat." tutur Rian pada gadis dihadapannya ini.

Icha tersenyum, kedua tangannya kemudian beralih menyentuh kedua bahu Rian. "Kamu juga." tutur Gadis ini.

Rian membalasnya dengan senyuman juga. "Gak papa kalah, Mas. Tadi udah bagus banget, that was an amazing match I have ever seen. Sayang cuma kurang beruntung aja. Keep your spirit up ya, Mas." ujar Icha diikuti dengan sebuah senyuman tulus dari bibirnya.

"Tapi sekarang aku beruntung karena punya kamu yang selalu support aku." balas Rian.

Icha terkekeh. Rian Ardianto hari kayanya lagi modus mode on banget ya?. Gemesh. "Makasih, ya." lanjut Rian.

Icha tersenyum jahil. "Makasih doang?." tuturnya sembari menarik kedua tangannya yang bertengger dikedua bahu Rian sedari tadi.

"Emang mau apa?." tanya Rian.

Icha terkekeh. "Bercandaaaaa." ejeknya pada Rian.

Namun kekehan Icha tiba-tiba terhenti saat sadar ternyata ia ada didalam dekapan seorang Rian Ardianto. Rian memeluknya erat sekali. Icha yang baru sadar pun akhirnya mengukir senyum kecil dan membalas pelukan Rian.

Tingginya yang lebih rendah dari Rian membuat wajahnya tenggelam dibahu Rian. "Terima kasih ya, Cha. Sekali lagi terima kasih banyak." ujar Rian pada Icha. Masih dalam posisi berpelukan, Icha mengangguk mengiyakan.

**

(Pict yang ditampilkan bukan memberi visual tokohnya berpostur atau berwajah seperti itu, hanya memberikan visual gaya berfoto dan fashionnya)

aallysaahwan

aallysaahwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lucky (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang