Hei, get ready with the new problem!
**
"Hei, akhirnya datang juga. Macet ya?" sambung seorang wanita cantik saat Rian datang kerumahnya
Rian melempar senyum kecilnya. "Macet banget. Tahu sendiri, Jakarta." ujar Rian.
"Yuk, masuk." perempuan itu menarik kecil lengan Rian membawa laki-laki itu masuk kerumahnya.
"Duduk, aku ambilin minum dulu, ya?"
Rian duduk disalah satu sofa diruang tamu rumah perempuan itu. Rumah ini, masih sama seperti lima tahun lalu. Seperti perempuan itu, masih sama. Masih hangat, cantik dan penuh pesona.
Rian mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan ini. Tiba-tiba perempuan itu datang membawa segelas minuman. "Yan, ayo diminum."
Rian tersenyum. "Iya" ujar laki-laki itu.
Perempuan itu duduk disebelah Rian yang masih sibuk memperhatikan details ruangan ini. "Masih sama, ya?" ujar Rian.
"Apanya, nih? Rumahnya atau pemiliknya?" tanya perempuan itu.
Rian menoleh menatap perempuan disampingnya itu. "Rumahnya, tatanan ruangannya, dan pemiliknya." ujar Rian.
Perempuan itu terkekeh. "Karena belum pindah, jadi pemiliknya, ya gak berubah." ujar perempuan itu.
Rian terkekeh. "Selamat ya untuk rencana pernikahan kamu." ucapan perempuan itu menghentikan kekehan Rian. Rian menatap perempuan itu sembari memasang senyum singkatnya.
Perempuan itu tiba-tiba terkekeh. "Coba dulu aku gak macam-macam ya, mungkin...."
Perempuan itu menggantung ucapannya. "Mungkin?" tanya Rian.
Perpempuan itu hanya menggeleng. "Udah lewat, percuma juga jadi penyesalan." ujar perempuan itu.
"Mungkin kamu yang akan ada dititik ini sama aku?" tanya Rian atas lanjutan perlakataan perempuan itu.
Perempuan itu hanya tersenyum singkat. Rian menatap perempuan itu. Sudah satu bulan ini dia dan perempuan itu kembali intens dalam berkomunikasi. Mereka mulai dekat lagi. Dan Rian merasa, ada yang berbeda dengan dia terhadap perempuan ini.
Dalam jangka waktu satu bulan ini pun, keduanya sudah beberapa kali bertemu diluar. Namun, baru kali ini Rian bertandang kerumah Icha. "Sampain ucapan selamat ku untuk calon istri kamu ya? Tapi jangan bilang dari Tisya, nanti dia curiga dan timbul masalah." ujar Tisya.
Rian ada dirumah Tisya, sang mantan kekasih memang.
"Dia tahu kita sering ketemu dan komunikasi?" tanya Tisya.
Rian menggeleng.
"Dia marah kalau tahu? Makanya gak kamu kasih tahu?" tanya Tisya.
"Gak tahu. Tapi aku mutusin untuk gak kasih tahu."
"Kamu kesini, dia tahu?"
Rian menggeleng lagi. "Kalau dia tiba-tiba tahu, gimana?"
"Yasudah. Mau diapain?"
"Kalau dia marah?"
Rian hanya merespon dengan mengedikkan bahunya.
Tisya terkekeh. "Kalian gak pernah berantem ya? Pasti kamu ngalah terus." ujar Tisya.
Rian terkekeh. "Berantem, kok."
Tisya ikut terkekeh. "Aku boleh ngomong?" tanya Tisya.
"Kalo gak boleh, mulut kamu udah aku sumpal daritadi." sahut Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky (Rian Ardianto)
FanfictionBasically, cerita tentang betapa keduanya merasa beruntung bisa dipersatukan dalam kisah cinta penuh lika-liku. Main cast : Rian Ardianto Wednesday, January 29th, 2020.