Chapter 37 : Lamaran

1.8K 149 27
                                    

Bayangin kalau cewe di part ini adalah kalian, bayangin! Buruan bayangin!

**

"Kita keep semua request dari Mbak Icha dan Mas Rian, ya? Insya allah nanti kita masukkan ke konsep kita. Kalau ada hal yang ingin ditambah, hubungi kita aja ya, Mas, Mbak."

"Terima kasih, mbak. Kalau ada kendala, bicara aja sama saya." ujar Rian.

"Iya, Mas. Semoga dilancarkan sampai hari H ya?"

"Aamiin."

"Mbak, tolong dirahasiakan identitas kami ya?" pinta Icha.

"Baik. Aman, kok."

"Kalau gitu, kami pulang dulu ya."

"Iya, Mas, Mbak. Hati-hati."

Icha dan Rian pun keluar dari tempat mereka meeting bersama Wedding Organizer untuk acara mereka. Mereka habis meeting membahas acara lamaran. Minggu depan akan membahas acara Wedding.

Keduanya sudah ada didalam mobil sekarang. Rian sudah mengemudikan mobilnya menuju rumah Icha.

"Capek?" tanya Rian pada Icha.

"Capek. Tapi aku seneng."

Rian mengelus lembut kepala Icha. "Kamu setuju sama konsepnya?"

"Iya."

"Sama request-annya juga?"

"Iya."

"Bagus, hehehe."

"Desain rumah, gimana?" tanya Rian.

"Ah, iya yang. Ada dirumah. Sudah aku perbaiki. Nanti aku tunjukkin ya?"

Rian mengangguk mengiyakan.

''Harusnya kita design rumahnya berdua, Mas."

"Iya, nanti kalau ada yang kurang-kurang atau aku gak setuju, aku bilang kok."

Icha mengangguk. "Mas, jangan sampai pernikahan kita ganggu konsenmu di tournament ya?"

"Iya, sayang, enggak. Justru aku harus jadiin motivasi. Malu kalau kalah terus sama calon istri."

Icha terkekeh. "Semangat, calon suami!"

**

13 Februari 2022.

Hari ini, sejak pagi-pagi sekali, rumah Icha sudah disibukkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan acara lamaran Icha dan Rian. Tepat dihari ini, yang juga bertepatan dengan ulang tahun Rian, keduanya akan menggelar sebuah acara lamaran secara resmi yang dihadiri keluarga terdekat dan teman-teman terdekat. Tanggal ini request Icha yang disetujui Rian. Biar gampang untuk dikenang.

Acara lamaran akan digelar pukul dua siang. Ini sudah menunjukkan pukul dua kurang sepuluh. Rian dan rombongan sedang ada diperjalanan menuju kesini. Sedangkan Icha dan keluarga sudah siap.

Icha cantik dalam balutan kebaya berwarna hitam sesuai kesepakatan mereka.

Tepat pukul dua siang, Rian dan rombongannya datang. Hanya tiga mobil. Ya karena hanya keluarga inti dan keluarga terdekat. Icha mengulas senyum kecil begitu diberi tahu kedatangan Rian.

"Bisimillah, ya, dek." ujar Mama nya sembari menuntun Icha turun ke tempat acara dilaksanakan. Diruang tamu rumahnya.

Icha dituntun berjalan secara perlahan turun menuju ruang tamu. Begitu sampai disana, Rian dan rombongannya sudah duduk ditempat yang sudah ditentukan. Icha melemparkan senyum manisnya. Begitu pun Rian.

Lucky (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang