Lucky (Rian Ardianto)

25 AM : Kebodohan Rian

Hi, dewi fortuna berpihak pada kalian! Malam ini aku double up. Semoga mengobati segala kegundahan kalian, dan menemani kalian yang malam minggu hanya dirumah saja.

Semoga suka!

Selamat membaca teman-teman!

**

Satu minggu kemudian

"Jom, gue tanya sama Aero, dia kenal sama Sharina." Rian yang sedang berbaring dikasur kamar Asramanya sembari menatap langit-langit kamar langsung bangkit duduk.

"Terus?"

"Raka dan Sharina memang temenan. Sharina, awalnya temannya Tisya."

"Tisya?"

Kevin mengangguk. Fakta baru. "Na, sama Tisya dikenalin ke Raka. Raka itu temennya Tisya juga. Kalo artis kan temannya ya nyambung-nyambung ya? Na Aero sama yang lain beberapa kali sempet nongkrong bareng mereka."

"Jom, kayanya ini emang bener-bener sengaja dibuat untuk ngehancurin pernikahan lo sama Icha deh. Gue curiga, Tisya dalang dibalik semua ini. Dia gunain Raka dan Sharina. Dia kan masih terobsesi sama lo,"

Sebegitunya Tisya?

Rian mengusap wajah kasarnya. "Tolong tanyain Aero, alamat rumah Sharina."

"Oke-oke, gue tanya."

Rian benar-benar merutuki kebodohannya. Bisa-bisanya dia lebih percaya Sharina dibandingkan istrinya. Sabar, Rian, ayo ungkap semua satu persatu.

"Gue send ke whatsapp lo alamat yang dikasih Aero."

"Thanks, Vin. Gue harus temuin Sharina."

"Gue temenin, Jom!"

Rian mengangguk. Keduanya pun pergi.

**

"Kayanya bener ini deh, Jom."

Rian mengangguk. Mereka berdua turun dari mobil Kevin dan berjalan menuju pintu rumah cukup mewah ini. Rian mengetuknya perlahan

"Iya? Siapa ya, mas?" Seorang wanita paruh baya keluar menemui mereka.

"Maaf, bu, apa benar ini rumah Sharina Wardhana?"

"Iya, benar. Ada apa ya, mas?"

"Sharina nya ada?" Tanya Rian.

"Ada. Didalam. Tapi lagi ada tamu juga. Gak bisa diganggu."

"Saya ada urusan penting sama Sharina. Beneran gak bisa diganggu?"

Wanita itu menggeleng. "Emangnya lagi ngapain?" Kevin bersuara.

"Hm, lagi......"

Kevin dan Rian menatap wanita itu curiga.

"Lagi apa, Bi?" Desak Kevin

"Lagi dikamar."

Kevin melotot, "katanya ada tamu, kok ada dikamar?"