29 AM : Lebih Bahagia

1.9K 148 72
                                    

Gaiz, baca Short Stories ku dong hehehe, biar aku semangat wkwkwkwk

Selamat membaca!

**

Jakarta, Awal Juli, 2025

"Selamat kembali kerumah, Aal." Rian mengatakan itu tepat ketika keduanya turun dari mobil. Keduanya sudah sampai rumah.

Icha tersenyum lebar. Ah, lama sekali tidak pulang kerumah ini, pikirnya.

Rian menggandeng Icha untuk masuk kerumah. Senyum lebar tak memudat dari wajah laki-laki itu. Dia bahagia, istrinya kembali. Istrinya memberikannya kesempatan untuk bersama lagi. Semalam, perempuan itu memberikan kabar baik itu.

Flashback On

"Ini berkas-berkas yang akan diajukan ke pengadilan agama wilayah kita."

Dada Rian bak ditikam pedang panjang yang jelas saja akan mematikannya. Dia kaget bukan main. Benar-benar rasanya hancur. Dia tatap Icha sesaat kemudian Rian membuka map itu. Ada beberapa lembar kertas disana tertuliskan surat gugatan cerai. Rian tersenyum miris. Seperti apa yang sudah pernah ia bicarakan, ia akan terima dengan lapang dada messki hatiny sakit.

"Ada yang harus aku tanda tangani?" Tanya Rian, dia berusaha menutupi kekecewaannya.

"Icha, kamu yakin?" Tanya Mama Icha.

"Yakin. Icha yakin dengan keputusan Icha." Sahut Icha.

Ketiganya menatap Icha tak percaya, tapi berusaha untuk menerima.

"Surat ini sudah lengkap. Tinggal diajukan di pengadilan Agama."

"Icha akan ke Jakarta besok." Sambung Icha

Rian mengangguk. Hanya itu yang bisa ia lakukan.

"Kamu gak senang?" Tanya Icha pada Rian.

Rian tidak menjawab.

Bagaimana Rian bisa seneng? Dia digugat cerai istrinya.

"Besok kita flight jam berapa?" Tanya Icha

Kita?

"Kamu mau bareng sama aku?" Tanya Rian.

"Kenapa harus pisah pesawat. Tujuan kita kan, sama?" Tanya Icha

"Besok jam delapan pagi."

Icha mengangguk.

"Kamu sudah pesan tiketnya?"

"Belum. Tapi aku udah lihat jadwalnya. Aku akan ambil flight jam delapan."

"Ya, sama Icha juga, ya."

Rian mengangguk.

"Icha? Yakin?" Kali ini Papa Icha yang bersuara.

"Yakin apa, Pa?"

"Kamu yakin dengan keputusanmu untuk bercerai?" Tanya Papa Icha

Lucky (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang