Monmaap, kalau gakuat lambaikan tangan. Hehehe.
**
Menjadi istri seorang Rian Ardianto adalah impian banyak wanita. Laki-laki pendiam, berprestasi dan juga sholeh adalah laki-laki yang sesungguhnya dicari oleh perempuan. Dan Rian, adalah laki-laki itu.
Setelah acara akad nikah dan juga resepsi semalam berakhir, keduanya langsung sholat isya' berjamaah dan bergegas tidur. Tidak melakukan apa-apa lagi, saking capeknya, hanya dua itu.
Menjelang subuh hari ini, mata Icha sudah terbangun dan sedikit kaget begitu melihat wajah tenang sang pangeran yang ada disampingnya. Namun sesaat kemudian, perempuan itu tersenyum kecil mengingat bahwa laki-laki disebelahnya ini adalah suaminya sekarang.
Cukup lama memandangi wajah tenang sang Suami saat tidur, suara adzan membuyarkan lamunannya. Perempuan itu langsung membangunkan suaminya. "Mas Rian, bangun.... Subuh, mas."
Belum bangun juga. Sekali lagi. Icha sedikit menggoyangkan tubuh sang suami. "Mas Rian, ayo subuhan...."
Mata itu akhirnya mulai terbuka secara perlahan dan terlihat sedikit kaget menyadari ada seorang perempuan yang ada dihadapannya saat dia pertama kali membuka mata usai tidur semalaman.
"Ayo bangun, Mas. Udah adzan subuh." ujar Icha sembari bangkit dari kasurnya menuju kamar mandi.
Rian masih mengumpulkan sedikit nyawanya dan bertanya-tanya dalam hati.
Setelah keluar dari kamar mandi yang ada didalam kamar mereka, Icha menghampiri Rian yang masih terduduk dipinggir ranjang. "Mas?"
Rian menoleh kearah perempuan itu. "Kamu, kok?" tanyanya.
Icha mengerutkan keningnya. "Maksudnya?"
Rian hanya menatap Icha. Masih tidak menyangka. Icha yang mulai mengerti maksud Rian pun terkekeh geli.
"Kenapa disini?" tanya Rian.
"Kan ini kamarku."
Rian melongo, memandang seluruh penjuru kamar. "Terus, aku?" laki-laki itu masih belum sepenuhnya sadar.
"Icha, kita----gak macem-macem, kan?" tanya Rian.
Icha terkekeh. Icha pun mencium pipi Rian secara tiba-tiba dengan durasi cukup lama. Ini pertama kalinya Icha mencium pipi Rian selama empat tahun bersama.
Icha menjauhkan wajahnya dari wajah Rian sembari menatap Rian sambil tersenyum. "Aku gak dosa cium kamu." ujar Icha.
"Astaga!" desah laki-laki itu. Rian terkekeh.
"Aku lupa." ujar Rian.
Icha terkekeh. "Istrimu ini."
Ternyata benar, perempuan dihadapannya ini memang istrinya sekarang. Bukan mimpi apalagi halu.
"Aku sholat dulu." ujarnya bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi.
"Mau pakai air hangat?"
"Gak usah."
Icha duduk diranjangnya sembari menunggu Rian keluar dari kamar mandi usai mandi dan bergegas sholat subuh. Akhirnya, laki-laki itu keluar.
"Bajuku mana yang?"
Icha kaget begitu melihat Rian berjalan kearahnya sembari bertelanjang dada. Handuknya dikalungkannya dilehernya.
"Oh iya. Bentar." Icha bangkit dan mengambilkan perlengkapan Rian untuk sholat, lalu memberikannya.
Icha kikuk sendiri. Sebenernya ini bukan kali pertama Icha melihat Rian bertelanjang dada, kalau Rian habis latihan di pelatnas, sering lihatnya. Tapi, ini pertama kali baginya lihat Rian bertelanjang dada di ruangan yang isinya cuma mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky (Rian Ardianto)
FanficBasically, cerita tentang betapa keduanya merasa beruntung bisa dipersatukan dalam kisah cinta penuh lika-liku. Main cast : Rian Ardianto Wednesday, January 29th, 2020.