30 : Anggota Keluarga Baru

2K 140 25
                                    

Hi, welcome back! Selamat membaca!

**

aallysaahwan

(Foto di mulmed yak)

aallysaahwan thank you for always being a perfect husband for me @rianardianto

Icha memposting foto itu begitu ia tengah di perjalanan menuju restaurant bersama Rian. Mereka akan double date. Fajar dan Sasa akan menjadi pasangan satu lagi di acara double date ini.
Bukan double date yang bagaimana, hanya biasa saja. Keduanya pengen ngobrol-ngobrol soal pernikahan, katanya. Tiga minggu lagi keduanya akan melangsungkan pernikahan. Tepatnya, awal Agustus.

Mobil Rian berhenti didepan restaurant mereka. Ya, malam ini akan dinner di restaurant Rian dan Icha.

"Yuk." Ajak Rian. Keduanya turun dari mobil. Rian menggandeng lengan Icha begitu sudah turun mobil, Icha terkekeh geli. Sejak mereka kembali baik-baik saja setelah diterpa badai besar, Rian terlihat lebih possesive dan agresif. Entah, mungkin dia tidak mau kehilangan istrinya, walau hanya sebentar saja.

Fajar dan Sasa terlihat sudah ada ditempat yang dikhususkan untuk mereka. Disebuah ruang VIP. Tertutup dan sangat privasi. Di restaurant mereka memang tersedia tempat tersebut, mengingat ada beberapa orang yang tidak ingin aktivitas makan mereka terekpos.

"Nah, datang juga. Pengantin baru." Ledek Fajar.

Rian dan Icha terkekeh sembari duduk dikursi dihadapan mereka. "Udah lama?" Tanya Icha.

"Hem, sepuluh menit yang lalu."

"Biasa. Masih normal itu, mah. Biasanya gue nunggu lo sejam-an." Sahut Rian

Fajar terkekeh, "Udah pesen?" Tanya Icha

"Belum. Malu gue." Sahut Sasa

Rian dan Icha terkekeh. "Ngapain malu, sih? Tinggal pesen aja juga." Ujar Icha

"Udah gue bilangin, gak usah malu-malu. Eh, dia masih malu." Sahut Fajar.

"Ya, kalo lo sih, gak tahu malu, Jar." Celetuk Rian setelah itu memanggil pelayan restaurant mereka. Fajar terkekeh.

Keempatnya pun memesan makanan sesuai keinginan mereka masing-masing. "Jadi gimana? Cerita donggg!" Pinta Fajar.

"Cerita apa?" Tanya Icha.

"Cerita soal nikah." Pinta Fajar. Icha terkekeh. "Yang bagian mananya?" Tanya Rian.

"Bagian enaknya dulu, deh." Ujar Fajar.

"Ye, lu mah mau enaknya terus!" Celetuk Sasa

"Ya yang enak dulu, yang, nanti baru yang gak enak."

Sasa hanya mengedikkan bahunya. Malas berdebat dengan calon suami reseknya itu.

"Enaknya nikah, lo ada yang ngurusin." Ujar Rian. ".....Biasanya kan, lo ngurus diri lo sendiri dia asrama." Sambung Rian.

"Iya juga ya. Terus?"

"Ada temen buat berbagi cerita, mau susah, sedih lo bisa jadiin istri lo sebagai temen cerita, temen hidup." Ujar Rian.

Fajar ngangguk-ngangguk tanda mengerti. "Ibarat Jar, kalo lo capek habis tour atau latihan, terus lo pulang, ngeliat istri lo, capeknya hilang." Jelas Rian

Fajar dan Sasa terkekeh. "Lo gitu, ya?" Ledek Sasa

Icha terkekeh. Rian tertawa kecil. "Masih banyak lagi sih, enaknya nikah. Gue tahu apa yang ada dipikiran lo jadi enak yang paling utama kan?" Ledek Rian

Lucky (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang