Hello, welcome back! Happy sunday!
**
Icha tersenyum kecil sembari mengelus lembut rambut Rian. Laki-laki itu sedang tertidur, tenang sekali wajahnya.
Sudah tiga tahun menikah dengan laki-laki ini. Tujuh tahun sudah bersama Rian terhitung sejak mereka jadian, Icha selalu dibuat menjadi perempuan beruntung bisa jadi miliknya.
Elusan tangan Icha yang turun di pipi Rian mengusik Rian. Laki-laki itu perlahan membuka matanya. Pemandangan yang dilihatnya pertama kali ditengah lampu kamar yang redup adalah senyum manis istrinya. "Sudah subuh, sayang?" Tanya Rian sambil mengerjapkan mata.
"Belum. Masih lama."
"Kenapa kamu gak tidur?" Tanya Rian menyentuh tangan Icha yang ada dipipinya.
Icha hanya tersenyum kecil. Rian mendekatkan tubuhnya agak kearah Icha. Tangannya terulur mengelus lembut dahi perempuan itu.
Icha juga semakin merapatkan tubuhnya kearah Rian, tangannya memeluk tubuh Rian. "Berapa hari ini aku perhatiin kamu selalu melek malam-malam gini. Kenapa? Ada yang ganggu pikiranmu?" Tanya Rian.
"Kebangun aja."
"Kamu banyak pikiran, sayang."
Icha terkekeh, "Kayanya aku kebanyakan mikirin kamu, deh." Ledek Icha
"Serius, Aallysa."
Icha mengubah posisi tubuhnya sembari tengkurap disamping tubuh Rian. Tangannya terulur menyentuh wajah tampan suaminya itu.
"Mama gak papa, Papa. Percaya, deh. Cuma lagi excited aja punya anak. Jadi badannya agak pegel-pegel dan kebangun deh malem-malem." Jelas Icha sembari mengelus lembut rambut Rian.
"Sudah kubilang, kita cari baby sitter, ya?"
Icha menggeleng. "Mas, gak usah. Lagian cuma pegel-pegel biasa, kok. Kamu gak usah khawatir."
"Tapi ini ganggu waktu istirahat kamu."
"Enggak, mas. Icha baik-baik aja. Serius."
Rian menghela nafas panjang. Icha terkekeh. Perempuan itu kemudian, meletakkan kepalanya di dada bidang Rian. "Beruntungnya Aallysa bisa bobo disini. Jombang mania sih bakalan iri kalau liat." Canda Icha sembari mengelus dada Rian.
Rian dibuat terkekeh dan mengacak pelan rambut Icha. Laki-laki itu mengecup puncak kepala Icha.
"Gak papa kan Icha tidur kaya gini?”
"Gak papa, sayang. Selama kamu nyaman."
Icha memejamkan matanya ditemani dengan elusan dikepalanya yang dilakukan Rian. Andai aja, Rian bisa nyanyiin Icha, duh, itu akan jadi moment paling romantis. Tapi, sayangnya Rian gak mau nyanyiin Icha. Dia mau nyanyi kalau lagunya lingsir wengi katanya, kan Icha jadi takut dan memilih mending gausah.
Keduanya sama-sama tertidur dengan posisi yang sama. Hingga adzan subuh membangunkan Icha. Perempuan itu mengerjapkan matanya dan ingat bahwa ia ternyata masih tertidur didada suaminya. Icha tersenyum tipis sembari menegakkan kepalanya. Lalu, ia menatap suaminya.
"Sayang, subuh...." Icha sedikit menggoyangkan tubuh Rian agar bangun.
"Mas, hey... Bangun, subuh..."
Rian membuka matanya perlahan. Lagi, disambung senyum hangat Icha. "Bangun, suami...." Ujar Icha
Rian terkekeh. Icha bangkit dan turun dari kasur, ia menghidupkan lampu. Rian duduk bersandar diranjang.
"Semalam tidurnya nyenyak?" Ledek Rian.
Icha terkekeh dan duduk disamping ranjang. Dihadapan Rian. "Nyenyak. Banget." Ujar Icha dengan kekehan khasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/212336563-288-k782667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky (Rian Ardianto)
FanfictionBasically, cerita tentang betapa keduanya merasa beruntung bisa dipersatukan dalam kisah cinta penuh lika-liku. Main cast : Rian Ardianto Wednesday, January 29th, 2020.