Keysa mempercepat langkahnya semakin mendekati Nelsen yang kini berdiri menantangnya di pinggir meja mini bar di dapur.
Mata Keysa berapi-api menyolot tajam ke arah Nelsen seolah-olah ingin menerkamnya. Yang ditatap hanya membalas santai nan datar. Gadis itu mendorong tubuh Nelsen menggunakan telapak tangannya sampai pria itu terhimpit ke meja bar.
Sebelah tangan Keysa bertumpu di tepian meja bar. Memposisikan Nelsen di hadapannya. Ia mendekatkan wajahnya ke Nelsen menunjukkan tawa sinisnya.
"Ada apa?" tanya Nelsen berusaha menahan tubuhnya agar tak bergerak.
"Bapak kira cuma bapak aja apa yang bisa berbuat seenaknya main peluk-peluk orang sembarangan." ucap Keysa kejam.
Nelsen mengerjap-ngerjapkan kedua matanya memandangi wajah Keysa yang begitu dekat didepannya. Gadis itu juga tak sadar ia merapatkan bagian dadanya dengan tubuh Nelsen membuat pria itu mati kutu.
"Bu-bu Keysa?" nafas Nelsen tertahan. Sedikit saja ia bergerak ia akan menyentuh bagian dada Keysa.
"Jangan bicara lagi, pak Nelsen. Saya cuma mau menegaskan kalo saya ini bukan perempuan gampangan." sunggut Keysa.
"Iya saya tau itu tapi.."
"Saya harap bapak juga bisa jaga sikap di depan saya. Sekali lagi saya tegaskan saya ini bukan perempuan gampangan. Seumur hidup saya memang belum pernah pacaran sih. Cuma ya waktu itu saya pernah suka sama cowok tapi dia nggak tau saya suka sama dia. Jadi, sekarang dia itu cuma jadi kilas balik percintaan saya waktu SMa." curhat Keysa mellow membuat Nelsen semakin tak kuat.
Nelsen menghela nafas panjang sungguh ia tidak bisa lagi menahan agar tubuhnya tak bergerak. Gadis ini memaksanya berbuat sedikit ganas. Dalam hitungan detik, ditariknya pergelangan tangan Keysa lalu dengan cepat mengganti posisi mereka.
Kini Keysa yang berada di dalam lingkaran tahanan tangan Nelsen. Tubuhnya terhimpit ke meja bar. Kepalanya mendongak menatap Nelsen yang tengah menurunkan pandangan ke arahnya. Nelsen mengerut heran melihat Keysa yang seperti orang ketakutan.
Kejadian macam apa ini! Sungguh bukan ini yang Keysa inginkan! Kenapa sekarang malah dirinya yang terjebak?
"Hah..maaf bu Keysa. Tapi saya nggak bisa tahan lagi." lirih Nelsen acuh tak acuh.
Keysa menelan ludah dalam. Ia tak mengerti arti ucapan Nelsen barusan. Apa dirinya akan jadi santapan hangat seorang Wonelsen Jeremias? Oh itu tidak ada di jurnal hidupnya!!
"Ma-maksud bapak?" bibir Keysa tak mampu berucap lebih.
Nelsen memejamkan matanya sejenak. Melihat gelagat aneh itu Keysa semakin gusar. Nelsen memajukan kepalanya sampai ke batas hidung Keysa. Ternyata gadis itu sudah lebih dulu memejamkan matanya.
Ini dia! Ini adegan paling menegangkan yang ada di drama korea.
Kedua tangan Keysa mencengkram erat kain celananya. Tubuhnya mendadak kaku di tempat. Ia ingin beranjak namun tenaganya seolah diserap habis. Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya.
Kedua mata Nelsen terbuka mendapati Keysa memajukan wajahnya beberapa centi menunggu kelanjutan aksi Nelsen barusan. Ia memperhatikan secara intens garis wajah Keysa beberapa menit dalam jarak dekat ini sampai akhirnya ia tak kuat lagi menahan tawa. Tawanya pun seketika pecah begitu saja, lugunya sosok Keysa.
Mendengar ada ketukan pintu dari luar, Nelsen perlahan menjauhkan dirinya dari Keysa yang masih menunggu Nelsen menempelkan bibir di bagian wajahnya. Entah itu kening, pipi atau bahkan bibir.
"Hei." panggil Nelsen.
Keysa masih memejamkan matanya rapat. Dirinya tersentak kaget saat tangan Nelsen mengusap puncak kepalanya. Seketika ia membuka mata dan celingukan mencari keberadaan Nelsen yang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keysen
RomanceHanya cerita klasik tentang kisah cinta seorang pria (duda) bertemu dengan seorang gadis. Don't forget to follow my wattpad first 👆👆 XD Story by: fannyvinia ©Februari 2020