Hari ini kelas Mawar di penuhi berbagai warna-warni dari kertas origami yang sudah disiapkan di atas meja masing-masih murid.
Tak satupun dari mereka yang berani menyentuh kertas-kertas itu sebelum mendapat izin dari guru mereka. Keysa. Anak-anak itu berdiri di belakang meja sambil memandangi papan tulis. Keysa sedang menulis sesuatu disana.
"Nah, oke. Anak-anak ibu tercinta. Jadi, hari ini kita akan buat sesuatu dari kertas origami ini." Keysa memulai penjelasannya dengan sifat cerianya.
Semua murid mengambil selembar kertas origami mereka. Tak tahu akan diapakan kertas itu hanya di bolak balik oleh mereka. Mencari tau bisa dijadikan apa kertas-kertas itu.
"Aku bisa buat kapal, Bu." timpal seorang murid yang mengangkat tinggi kertas miliknya.
Keysa bertepuk tangan sembari memberikan jempol padanya.
"Bagus. Olfi pintar sekali. Tapi hari ini kita tidak hanya membuat kapal ataupun burung. Kita akan buat sesuatu yang lain."
"Apa itu, Bu?" sahut Nasya penasaran.
"Ibu tunjukan dulu ya caranya. Begini..."
Keysa mulai membagikan satu persatu selembar kertas putih kosong untuk digunakan sebagai tempat menempelkan origami nya. Jadi di kertas putih itu nanti murid akan diminta menggambar apa saja yang mereka suka di kertas itu. Setelah di gambar, origami itu akan digunting menjadi potongan kecil dan ditempelkan di dalam gambar. Anggap saja menggantikan fungsi kerayon.
"Kok kertasnya kosong, Bu?" tanya Edo heran.
"Hei Edo. Ibu guru bilang kan tunggu dijelaskan dulu kamu nggak dengar ya. Bodoh." celetuk Thea asal.
Edo mendesis kasar sambil menjulurkan lidahnya ke anak perempuan berkucir dua yang barusan mengatainya bodoh.
"Edo. Jadi kertas itu...." Keysa menjelaskan panjang lebar.
Edo mengangguk beberapa kali memahami arahan Keysa barusan. Tanpa aba-aba lagi, anak itu langsung mengambil tasnya yang digantung di belakang kursinya dan mengeluarkan peralatan menggambar nya.
"Gambar boneka barbie boleh kan, Bu?" Eca mengangkat tangan.
"Boleh, sayang. Apa aja boleh kalian gambar. Kartun kesukaan kalian boleh. Buah-buahan boleh. Pemandangan juga boleh." ujar Keysa sambil memantau kegiatan anak muridnya.
"Thea mau gambar apa?" Keysa berjongkok di samping meja Thea.
"Mei-mei sama Mail, Bu."
"Oh Thea suka karakter upin-ipin ya?" Keysa mengelus rambut belakang Thea lembut.
Gadis kecil itu mengangguk semangat dan memulai kegiatan menggambar nya.
"Setiap hari aku selalu nonton upin-ipin, Bu. Ceritanya seru kartunya pun lucu." katanya menggemaskan.
Pensil ditangan kecil Thea mulai menari ria di atas kertasnya. Gadis kecil itu terlihat semangat sekali menarik garis demi garis disana.
Pandangan Keysa kini beralih ke meja di sisi kanannya. Meja Nasya. Anak itu tampak tenang sambil meletakkan penggaris nya di pinggir kertas ingin membentuk garis bingkai agar gambar nya lebih rapi. Membiarkan imajinasi dan tangannya bekerja sama dengan baik.
"Nasya mau gambar apa?" tanya Keysa pelan.
"Nasya mau gambar sesuatu." katanya berlagak misterius lalu tersenyum simpul.
Keysa tertegun mendengar ucapan Nasya yang menurutnya sangar imut.
"Sesuatu?"
"Iya, Bu. Nanti bu Keysa liat ya hasil gambar Nasya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keysen
RomanceHanya cerita klasik tentang kisah cinta seorang pria (duda) bertemu dengan seorang gadis. Don't forget to follow my wattpad first 👆👆 XD Story by: fannyvinia ©Februari 2020