51. Sore ceria

969 64 4
                                    

Keysa terburu-buru berlarian keluar kamar, menarik gagang pintu begitu suara ketukan dari luar semakin menjadi-jadi. Tampaklah wajah panik Mumu yang sudah berteriak histeris bak di kejar maut.

"Key! Lo lama banget sih buka pintunya!"

"Elo ternyata. Gue kaget. Ada apa malam-malam kesini? Tunggu, kok lo tau gue di apartemen ini? Gue kan belom kasih tau nomor unit ini." sembur Keysa.

Sejenak Mumu menarik nafas cepat menghadapkan kedua telapak tangannya ke depan Keysa. Ia butuh waktu mengatur nafasnya dulu yang telah kehilangan jeda sebelum menjawab semua lontaran pertanyaan Keysa.

"Masuk." suruh Keysa yang akhirnya mengerti.

"Iya."

Mumu segera mendudukan dirinya di sofa tanpa di suruh. Begitu Keysa mengambil duduk di sebelahnya, pelukan heboh menyentak tubuh Keysa tanpa ampun hingga gadis itu terhempas ke belakang.

"KEYSA!!" teriak Mumu.

"Aww! Mumu! Lo ini kenapa sih?"

"Key, gue seneng banget. Seneeeeng banget! Gue sampai nggak bisa berhenti teriak. Gimana nih, Key!" seru Mumu meluapkan gairahnya.

"Ada apa? Seneng kenapa? Lo dapat promosi naik jabatan?" tanya Keysa heran.

Mumu melepaskan dekapan eratnya dari Keysa. Wajahnya begitu sumringah tanpa ada celah. Bibirnya tak sedetikpun bisa terkatup sangking bahagianya.

"Ada yang lebih dari itu!" tiba-tiba Mumu tergelak heboh.

"Lebih dari naik jabatan? Terus apa? Lo nggak mungkin menang lotre kan?" selidik Keysa ragu.

Mumu menggeleng kuat hingga rambutnya berantakan menutupi sebagian wajahnya. Keysa menyipit melempar tatapan penuh tanda tanya. Namun begitu benaknya menangkap sesuatu yang baginya memang jawaban atas teka-teki itu, Keysa melotot lebar.

"Ha-Hanan?"

Mumu mengulum bibir nya cepat. Sedetik kemudian ia kembali memeluk Keysa seperti sebelumnya.

"Mu?"

"Iya, Key!"

"HANAN UDAH NEMBAK LO?"

"HMM!!"

"SERIUS?"

"IYA!"

"NEMBAK LANGSUNG?"

"IYA!"

Keduanya terdiam mengarungi saling tatap. Dalam hitungan detik berikutnya kedua gadis itu sontak berteriak kencang sama-sama melompat-lompat kegirangan tak tentu arah. Mengacuhkan waktu malam yang kian larut. Entahlah, ini sungguh kebahagian yang luar biasa bagi Mumu. Tentu merambat ke Keysa juga.

Keduanya kini terduduk di atas karpet sambil bersandar di badan sofa. Menikmati sekaleng minuman soda yang tersedia di kulkas. Lelah mulai menguasai tubuh tapi hati masih ingin mengabadikannya. Membingung kan.

"Gue ikut seneng akhirnya hubungan kalian berjalan lancar." ungkap Keysa seraya meneguk sodanya.

Mumu menunduk dan lagi-lagi tertawa lepas.

"Thank you, Honey ku." Mumu menaruh kepalanya di bahu Keysa sekilas.

"Barusan tadi ini kan?"

"Iya. Nggak nyangka gue Hanan bisa jadi orang yang berbeda dalam waktu dua puluh menit. Dan sekarang itu menjadi dua puluh menit terindah dalam hidup gue."

Keysa melirik Mumu dan lantas ikut terkekeh.

"Gue awalnya nggak yakin Hanan bisa punya pikiran bakal jadikan seorang Mumu jadi pacarnya. Tapi setelah semuanya terjadi. Luar biasa sih." Keysa menumpukkan lengan di atas kedua lututnya.

Keysen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang