Halo semuanya👋👋
Alhamdulillah akhirnya cerita KEYSEN bisa update lebih cepat. Iya, karena tugas aku yang makin ngantri jadi harus gantian nulis cerita mana ngerjain tugas.
Tapi berkat dari semangat teman-teman semua yang request cerita KEYSEN update lebih cepat dan selalu support memberikan vote. Aku makin tambah semangat :D
Semoga kalian selalu suka cerita KEYSEN ya. Terima kasih banyak atas vote yang kalian tekan setiap baca.
Jangan lupa follow ig aku @viniafanny_
Salam kenal dari aku, fannyvinia❤
Selamat membaca:)
****
Hanan menarik kursi putar nya dan mendudukan tubuhnya disana. Nafasnya lagi-lagi terdengar menghela panjang. Kedua matanya menatap lurus ke depan. Apa yang akan terjadi selanjutnya setelah Nelsen tahu hal itu?
Hanan jadi bimbang apakah ia harus menelfon Keysa dan memberi tahu kalau ia keceplosan memberi tahu Nelsen tentang hal itu. Tapi untuk apa? Nelsen mungkin sekarang sudah menemui Keysa.
"Ah semoga nggak terjadi apa-apa." hela Hanan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Baru akan menyalakan layar komputernya. Ponsel yang terletak di sisi kanannya berdering. Ada panggilan masuk. Hanan langsung mengambilnya.
Nama Mumu tertera dilayarnya. Hanan mengerutkan alisnya seraya bertanya-tanya ada apa Mumu menelfonnya.
Hanan tersentak kaget saat ia teringat kejadian beberapa hari yang lalu di atap. Ia seketika terperangah. Keraguan mulai menjalari dirinya. Apa Mumu menelfonnya karena ingin membahas tentang ucapan pengakuan perasaan Hanan kemarin? Oh mungkin saja.
Tanpa pikir panjang lagi. Hanan pun menekan tombol terima dan menempelkannya ke telinga.
"Ha-"
[Hanan! Lo dimana? Buruan kesini! Keysa dibawa ke rumah sakit!] teriak Mumu heboh.
Hanan terdiam beberapa saat. Otaknya masih butuh jeda untuk mencerna ucapan Mumu. Dirasa cukup dipahami. Hanan kembali bersuara.
"Rumah sakit? Keysa? Kenapa dia? Ah bukan! Di rumah sakit mana? Oke gue kesana sekarang."
Hanan bergegas menarik jas dan beberapa barang penting lainnya yang ada di mejanya. Ia memilih meninggalkan pekerjaannya. Hanan langsung mengambil langkah seribu keluar dari ruangannya. Begitu ia hendak turun dan melewati ruangan Nelsen. Hanan melihat Nelsen juga sedang terburu-buru keluar dari ruangannya sambil masih menjawab telfon.
Langkah Hanan terhenti. Ia hanya diam memandangi Nelsen yang juga terlihat sangat panik. Terlintas perasaan yang mengajaknya untuk menunda pergi ke rumah sakit. Tangannya menurun menenteng jas nya. Pasti Nelsen akan pergi kerumah sakit. Tunggu! Kalau begitu Nelsen belum menanyakan nya pada Keysa.
Tapi untuk apa lagi? Pasti akan mereka bahas usai Keysa sembuh. Sudahlah.
"Apa gue nggak usah kesana aja?"
****
Nelsen berlari dengan wajah ekstra panik memasuki pintu utama rumah sakit yang terhubung langsung dengan IGD. Pria itu menyapu pandangannya ke seluruh sekitaran IGD mencari di bed mana Keysa berada.
"Sus, maaf."
"Iya, Pak?"
"Pasien atas nama Keysa Anjalia Reva. Yang baru masuk tadi. Dimana ya, Sus?"
"Oh disana, Pak. Di bed nomor tiga."
Nelsen menoleh ke arah yang ditunjuk perawat itu. Dan lantas merapatkan kedua telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keysen
RomanceHanya cerita klasik tentang kisah cinta seorang pria (duda) bertemu dengan seorang gadis. Don't forget to follow my wattpad first 👆👆 XD Story by: fannyvinia ©Februari 2020