OS - Eight

1.4K 149 10
                                    

8.An Ex's Bad Intentions and Prilly's Happiness


Lama termenung didalam kelas Prilly tak menyadari bahwa Ali sudah berdiri tepat dipintu kelasnya. "Hey!"

"Loh Ali? Udah dihukumnya?"

"Itu boong kali." Prilly pun tersentak pelan. "Boong?" cicitnya pelan.

Ali sengaja ngebiarin aku ketemu Indah?.

"Maksudnya gimana?"

"Bercanda, aku cuma pengen tau aja kamu care atau engga. Ternyata care, padahal tadi aku nungguin dikantin loh. Kamunya ga datang-datang, kenapa?" jelas Ali diakhiri pertanyaan.

Bercanda kamu ga lucu, walaupun g nyakitin dari kamunya tapi kamu berhasil bikin aku kecewa lewat Indah.

"Emm gapapa. Aku mau tanya deh." Prilly meremas kuat ujung rok seragamnya, Prilly takut Ali marah dan berkata jujur yang jelas menyakitkan setelah itu meninggalkannya.

Ali mengernyit bingung "Apa?"

"Kamu tulus sama aku?" Ali terdiam, Prilly menegang melihat respon Ali yang hanya diam, apa benar kata Indah?. 

"Aku-"

"Kalau ga tulus jujur aja." lirih Prilly.

"Hey, aku tuh tulus sama kamu, udah mau 3 minggu masa g percaya sih." Prilly menatap manik mata Ali. Ali udah ga terlalu care sama cewe karena kamu Pril. Suara hatinya berkata pelan hingga mau tak mau Prilly mengangguk.

"Aku akan selalu percaya."
--------
"Angga! Bisa ga sih lo jangan ngikutin gue mulu? Gue mau rapat!" ketus gadis yang tak lain adalah Syifa pada silaki-laki dihadapannya.

"Ikut gapapa ya, ga ganggu." Syifa berdecak. Sudah 6 kali ia berkata seperti itu, membuat rasa lelah menyerangnya.

Syifa melanjutkan langkahnya tak memperdulikan Angga sama sekali, hingga sampai diruang osis Syifa menjadi titik fokus seluruh anggota osis, termasuk ketua osis yang sedang berdecak malas.

"Sudah telat bawa bocah." celotehnya terkesan sinis.

"Iya ga ada tanggung jawabnya jadi Waketos."

"Maaf Ky, maaf semua tadi dia yang maksa." Syifa menunduk takut, hingga laki-laki tampan yang ternyata ketua osis itu menghampirinya. Syifa memejamkan matanya kuat, pasalnya laki-laki dihadapannya itu adalah Rizky Azzar Tiebo sosok bertanggung jawab yang membuat Syifa terjebak pada pesonanya, yah Syifa menyukai Rizky.

"Jangan nunduk Syipa!"

"Mending sekarang lo keluar!" Angga yang tak mau Syifa dikata-katai pun akhirnya memilih keluar dan meninggalkan ruang osis dengan menghembuskan nafasnya.

"Gapapa Syippp. Sifat Syipa mau gimanapun Angga tetep suka Syipa." gumamnya tersenyum sembari menyemangati dirinya sendiri.
-------
Indah mengeram marah saat telinganya berhasil menangkap suara gelak tawa yang begitu membahagiakan. Tanpa perlu dilihat Indah sudah tahu siapa orang yang tertawa itu.

Indah fikir setelah ia menunjukan rekaman itu April akan menjauh dari Alex, namun nyatanya tidak sama sekali. Mereka kini sedang tertawa riang dimeja sudut kantin, sementara dirinya kini tengah duduk membelakangi Alex dan April.

"Lo bener-bener Pril! Lo udah nganggap sepele ancaman gue itu, dan gue akan berbuat apa yang udah lo anggap sepele."  Indah tersenyum miring. "Kita lihat, lo atau gue siwanita pintar yang dapetin Alex."

Setelah berkata itu, Indah bangkit berdiri dan berlalu meninggalkan kantin. "Gadis sialan!" umpatnya tak terbendung.
-------
"Btw Li, kue yang kemarin enak ga sih? Aku kan ga nyobain takut ga enak gituuu." Prilly dan Ali, keduanya itu sedang duduk dipojok kantin.

"Wihhh enak bangedddd," puji Ali berlebihan membuat pipi Prilly memerah karena malu. "Blashon tuh ketebelan!"

"Hahahahaha."

"Ih Ali mahhhh." rengek Prilly kecil sementara Ali masih asik tertawa dengan mulut yang ia tutup menggunakan tangannya.

"Udah Ali, kamu mahhh." Ali menghentikan tawanya lalu menatap wajah Prilly lekat. Kenapa ia baru menyadari bahwa Prilly secantik ini dengan wajah imutnya? Ah Ali makin yakin bahwa dirinya kini sudah mencintai gadis cantik itu.

Hempas Indah Li, doi lo lebih gemoyyy.  Batin Ali bermonolog. Prilly menatap Ali dengan kerutan didahinya "Kenapa sih?"

"Cantik." Ali tertawa lagi melihat pipi Prilly yang lagi-lagi merona karenanya. "Baru tau ya?" Prilly yang merasa digodapun membalasnya dengan genit.

Ali makin tertawa keras membuat Prilly mendengus kesal "Tapi lebih cantikan kerbauuu," Ali menjepit beberapa helai rambut depan Prilly, lalu menariknya sedikit kesamping, Ali mengembungkan pipinya meniru hewan yang ia maksud. "Kerbau yang iniii."

"Ihhh aku bukan kerbauu." Prilly menyingkirkan kasar kedua tangan Ali dari rambutnya, setelahnya Prilly merapihkan menggunakan tangannya.

"Tapi kan cantik,"

"Gamau!"

"Yaudah kerbau jelekkk, wlekk." Prilly memukul bahu Ali pelan, dan lagi-lagi Ali kembali tertawa keras tanpa mempedulikan siswa-siswi yang kini sedang menatapnya.

"Beteeee!"

"Udah ah cape, yu balik kelasss." Prilly mengangguk lalu berjalan beriringan bersama kekasihnya itu.

Semoga kamu selalu bersamaku, dan takdir memperkenankan aku berjodoh sama kamu, yaallah aku meminta hanya kepadamu, tuhanku yang maha pemberi.

.....
A/N: Dinext lagi... Syifa, Rizky sama Angga gw pakai buat sampingan ya... Selingan doang ya, jangan ga suka oke.

Prill : Prilly

Pril : April

:")

Our Struggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang