24.Break?
Prilly termenung diatas balkon kala mengingat ancaman Indah untuk pertama kalinya dan kedatangan Arkan, beberapa jam yang lalu."Pril, maaf gue malem-malem kesini. Gue cuma mau ngasih video ini yang dikirim Indah. Gue pengen lo liat ini karena gue gamau lo sakit hati nantinya."
Prilly menatap benda pipih itu bingung, tapi tangannya terulur untuk mengambilnya. Menekan tombol on ponsel berubah menjadi menyala dan memperlihatkan 2 insan yang sedang duduk manis diatas kursi sebuah cafe.
Klik
Prilly menekan layar datar itu pelan, hingga menimbulkan suara yang grusak-gresuk merusak telinga. Prilly mengecilkan volumenya sedikit.
"Kamu mah jahat, masa nerima April gitu aja."
"Ya gimana lagi, kan aku gitu sengaja pengen bikin kamu panas. Kamu cemburu ga?"
"Cemburu banget!"
"Yah gitu yang aku rasain pas aku tau kamu selingkuh sama Arkan!"
"Tapi kamu mau kan maafin aku?"
"Iya aku maafin kamu."
"Kita baikan dan balikan lagi?"
"Iya t-"
Arkan merebut ponsel itu, menekan tombol agar ponsel itu mati. "Itu Ali belom beres ngomong." sela Prilly kesal.
"Udah ga penting, yang pasti Alex sama Indah udah balikan waktu kalian baru pacaran. Tapi Alex tiba-tiba ngejauhin Indah tanpa bilang putus, makannya Indah marah sama lo."
Prilly memejamkan matanya, menikmati udara malam yang terasa menyejukan. Itu kali keduanya ia mendapatkan pernyataan bahwa Ali hanya menjadikannya sebuah pelarian, pertamanya adalah dari Indah waktu itu.
Rekaman suara yang Indah berikan maupun vidio yang Arkan tunjukan keduanya hampir sama, namun dividio itu kata-kata Ali lebih halus dan lembut. Dan satu lagi, diujung percakapannya pasti ada kalimat yang menggantung. Ada apa sebenarnya?.
Setelah merasa puas, Prilly masuk kedalam kamarnya menggapai ponsel lalu mulai memainkannya.
Ia menulis pesan untuk Ali, namun sampai 5 menit belum ada balasan juga, padahal sipenerima sedang online. Dengan terpaksa Prilly membuka roomchatnya bersama mamah Ali, lalu mengirim pesan pada beliau.
----------------------
Tante Eci
OnlineTan, aku boleh minta tolong?.
Boleh dong, emm emang ada
apa Prill?.Tolong bilang sama Ali, kalo aku
nunggu dia ditaman besok.Oke tante kasih tau dulu.
Terimakasih tante.
Sama-sama cantik.
-----------------------
Beruntung besok minggu, jadi ia bisa bertemu dengan Ali diluar sekolah.
-----Matahari yang biasanya terduduk gagah diatas kepala kini nampak tak terlihat. Awan-awan mendung mulai menutupi tubuh matahari.
Meski tahu diluar mendung, Prilly dengan nekadnya tetap pergi tanpa menggunakan jaket apalagi membawa payung. Menurutnya pertemuan ini akan singkat, hanya mengatakan bahwa yang ia dengar benar apa tidak.
Prilly mendudukan bokongnya dikursi besi bercat hitam dengan tangan yang sibuk menggenggam tali tas selempang mininya.
1 jam berlalu, gerimis mulai turun seakan-akan memberi pertanda bahwa hujan akan segera turun. Prilly masih diam, ia masih setia menunggu Ali yang bahkan belum datang. Hingga hujan benar-benar turun, meraba seluruh tubuh Prilly yang mulai basah kuyup dengan bibir pucat dan tubuh menggigil.
"Sorry aku telat." suara itu membuat Prilly tersenyum, ternyata walau sedang bertengkar kosa kata Ali tidak berubah. Disana Ali berdiri dengan jaket yang tersampir indah dikepalanya.
Ali mendekat namun sama sekali tidak melakukan apa-apa ketika melihat tubuh Prilly menggigil. "Kenapa?"
"Aku cuma mau tanya, apa tujuan kamu nerima pernyataan cinta aku cuma buat jadiin aku pelarian?" Ali menoleh menatap Prilly.
"Iya." bak disambar petir ditengah derasnya hujan, tubuh Prilly makin bergetar bibirnya bergerak seperti sedang berbicara.
Ali menatap Prilly tak percaya, terkejut ketika ia bisa mengerti gerakan bibir Prilly 'Yaudah aku rasa hubungan kita cukup sampe disini aja!'.
Ali menggeleng kecil namun Prilly sama sekali tak melihatnya atau mungkin enggan melihatnya. Prilly bangkit berdiri menghembuskan nafasnya lalu terdiam sebentar. "Jangan jadiin cewe lain umpan lagi sebagai rasa cemburu kamu. Karena hati bukan sasaran yang tepat untuk pelarian seseorang yang sedang dilanda cemburu."
Prilly tersenyum kecil "Makasih, karena kamu aku tahu kalo hati itu timezone nya anak remaja. Menyenangkan untukmu bukan?"
Ingin membawa langkah kakinya namun semua nampak berputar-putar, merasa sudah tidak kuat Prilly meluruhkan dirinya ketanah.
Bruk!
Semua menggelap dan hilang.
Ali tersentak terkejut, berlari menghampiri Prilly lalu tanpa banyak basa-basi membawa gadis itu kerumah sakit terdekat.
Dokter berkata tidak ada apa-apa namun kehujanan dan kurang istirahat lah yang menjadi penyebabnya.
Ali tersenyum menatap jemari lentik yang dengan lambatnya bergerak. Mendongkak melihat Prilly yang mulai mengerjapkan matanya.
Dirasa sudah benar-benar membaik Prilly menoleh karena merasakan tangannya berat. Dilihatnya tepat disamping kiri, Ali tersenyum dengan tangan yang bertumpu pada tangan miliknya.
"Pergi dari sini!"
.....
A/N: Tadaaa!... Gimana? Gimana? Seneng dong yaa! Akhirnya mereka PUTUSSS!!! huhuy keknya si Prilly juga dah ga suka ma Ali 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Struggle [END]
DiversosEnd! Mengandung sedikit kekerasan, Ada beberapa kata kotor di beberapa part, Konflik ringan dan tidak mengandung bawang bombai. "Aku berjuang untukmu!" "Dan aku pernah berjuang untukmu juga." "Kita adalah pejuang cinta diwaktu yang tidak sama." ...